Dari Sampah Jadi Harapan: TPST IKN Jadi Simbol Kota Berkelanjutan

Penanaman pohon melibatkan anak-anak dari sekitar IKN serta perwakilan Forpimawa. Aksi ini bertujuan mengedukasi generasi muda akan pentingnya menjaga alam sejak dini, sekaligus memperkuat partisipasi publik dalam pembangunan kota berkelanjutan.

TPST IKN menjadi lokasi utama kegiatan, sekaligus contoh nyata bagaimana pengelolaan limbah dilakukan secara modern dan ramah lingkungan. Sampah yang masuk akan dipilah menjadi organik dan anorganik. Sampah organik diolah menjadi kompos untuk keperluan pertanian dan penghijauan, sedangkan sampah tak terpakai ditangani menggunakan teknologi minim emisi sesuai standar Net Zero Emission (NZE).

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyampaikan bahwa kegiatan ini terinspirasi dari keberhasilan konservasi lingkungan di Samboja Lestari, Kalimantan Timur.

“Samboja Lestari dulunya ladang alang-alang yang terbakar. Tapi setelah ditanami pohon, dalam 15 tahun berubah menjadi hutan dan menjadi rumah bagi orangutan dan beruang madu. Kami ingin mewujudkan hal serupa di IKN,” ujar Basuki.

Basuki juga menyebut bahwa seluruh karyawan Otorita IKN kini rutin menanam pohon setiap dua minggu sebagai bagian dari komitmen kolektif untuk menghijaukan Nusantara.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd, turut hadir dan memberikan pandangannya. Ia menyampaikan bahwa kunjungan ke IKN bukan sekadar seremoni, melainkan momen refleksi mendalam.

“Kita diajak merenung tentang masa depan Indonesia, tentang bagaimana mempersiapkan mahasiswa dan membangun ekosistem pendidikan tinggi yang berbasis keilmuan untuk menghadapi tantangan ke depan,” kata Fauzan.

Kegiatan ditutup dengan penanaman pohon simbolik oleh Kepala Otorita IKN dan Wamen Ristekdikti di Plaza Bhinneka. Penanaman ini ditegaskan bukan sekadar kegiatan simbolik, melainkan bagian dari gaya hidup baru yang ingin dibentuk di IKN—kota yang tak hanya dibangun, tetapi juga dirawat bersama.