Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Age Verification

This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Ilustrasi uang koin untuk PPU (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Masyarakat Penajam Paser Utara (PPU) berinisiaf mengumpulkan koin menyusul defisit anggaran sebesar Rp700 miliar dalam pengelolaan kas daerah. Jumlah defisit terbilang besar mengingat anggaran Kabupaten PPU di Kalimantan Timur (Kaltim) mencapai Rp1,9 triliun pada tahun 2021 ini.  

“Masyarakat mendapatkan informasi kalau DPRD PPU sendiri merasa kena prank dengan pengesahan APBD PPU tahun ini yang nilainya mencapai Rp1,9 triliun, faktanya defisit anggaran kini nilainya cukup luar biasa mencapai Rp700 miliar,” kata Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli PPU, Eko Cahyo Riswanto kepada IDN Times, Senin (20/9/2021).

1. Kumpulkan uang koin sebagai bentuk kepedulian terhadap krisis keuangan daerah

Ilustrasi uang koin (IDN Times/Ervan)

Dikatakannya, dengan kondisi defisit yang luar biasa di PPU tersebut, Eko menyatakan Aliansi Masyarakat Peduli melakukan aksi gerakan moral sebagai bentuk kepedulian terhadap krisis keuangan daerah tersebut dan membantu pemerintah dengan mengumpulkan koin dari masyarakat PPU. 

“Aksi mengumpulkan koin tersebut merupakan gerakan peduli masyarakat terhadap defisit anggaran yang nilai sangat luar biasa. Masalah sudut pandang negatif atas kegiatan masyarakat itu boleh-boleh saja, tetapi ini murni aksi moral guna membantu pemerintah daerah,” ucapnya. 

Ia membeberkan, berdasarkan keterangan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD PPU, Wakidi kepada pihaknya, mereka merasa tertipu dengan pengesahan APBD PPU sebesar Rp1,9 triliun karena faktanya hingga sekarang alokasi anggaran yang turun tidak sebesar itu. 

“Banggar DPRD PPU merasa tertipu dengan pengesahan APBD tahun ini sebesar Rp1,9 triliun dan informasi ini kami terima langsung dari anggota Banggar sendiri,” sebutnya. 

2. Belanja rutin saja defisit hingga Rp100 miliar lebih dan bakal dibayarkan di tahun 2022

Editorial Team

Tonton lebih seru di