Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang aktivis dan jurnalis di Samarinda, Nina Iskandar, mengklaim sebagai korban doxing, yaitu penyebaran informasi pribadi tanpa izin ke ranah publik, Kamis (1/8/2024). Potongan video Nina Iskandar

Samarinda, IDN Times - Seorang aktivis dan jurnalis di Samarinda, Nina Iskandar, mengklaim sebagai korban doxing, yaitu penyebaran informasi pribadi tanpa izin ke ranah publik. Akun media sosial TikTok dengan nama @gaspol.media dituduh menyebarkan informasi pribadi Nina dalam video berjudul "Wartawan Kena Tipu ???".

Dalam video berdurasi 1 menit 45 detik tersebut, terdapat narasi yang menggambarkan Nina Iskandar sebagai jurnalis yang tidak profesional dan berperilaku kurang pantas. Video tersebut menampilkan tangkapan layar Nina Iskandar dan rekannya, Lilis, sedang berada di salah satu tempat hiburan malam di Samarinda.

"Saya keberatan dengan penayangan video ini yang digunakan untuk membangun narasi seolah-olah saya adalah jurnalis yang tidak profesional," kata Nina saat dihubungi pada Sabtu (10/8/2024).

1. Aksi demo mempertanyakan penggunaan Bosnas dan Bosda

Seorang aktivis dan jurnalis di Samarinda, Nina Iskandar, mengklaim sebagai korban doxing, yaitu penyebaran informasi pribadi tanpa izin ke ranah publik, Kamis (1/8/2024). Potongan video Nina Iskandar

Persoalan ini bermula ketika Nina Iskandar, bersama aktivis perempuan lainnya di Samarinda, mempertanyakan alokasi anggaran Bantuan Operasional Sekolah Nasional (Bosnas) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) setempat. Sebagai orang tua yang memiliki anak-anak usia sekolah, Nina mengaku keberatan dengan biaya buku pelajaran setempat yang mencapai jutaan rupiah per semester.

Ia menyebutkan bahwa ia harus mengeluarkan biaya sebesar Rp4 juta untuk pembelian buku pelajaran bagi kedua anaknya. Menurutnya, biaya tersebut sangat memberatkan, mengingat pemerintah sudah mengalokasikan anggaran bantuan melalui Bosnas dan Bosda.

Pada 1 Agustus 2024, belasan aktivis perempuan menggelar aksi demonstrasi di Balaikota Samarinda. Aksi damai ini belum menemui titik temu dan sempat memicu ketegangan antara massa dengan pejabat Pemkot Samarinda.

"Massa emak-emak akhirnya membubarkan diri tanpa hasil yang sesuai dengan tuntutan kami," ungkap Nina.

2. Doxing kepada jurnalis di Samarinda ini

Editorial Team

Tonton lebih seru di