Banjarmasin, IDN Times - Massa aksi demo di Banjarmasin, Kalimantan Selatan mulai berdatangan ke Taman Kamboja di Kertak Baru Ulu, Banjarmasin Tengah, sebagai titik kumpul pertama, Senin (1/9/2025) pukul 11.25 Wita. Massa terdiri dari mahasiswa, pengemudi ojek online (ojol), buruh, dan maayarakat umum, yang menamakan diri sebagai "Aliansi Masyarakat Kalsel Melawan".
Masing-masing kelompok berkumpul dibrefing untuk menegaskan agar demo berjalan dengan damai tanpa anarkis.
Demo di Banjarmasin, Ribuan Massa Mulai Bergerak hingga Fisik pun Dicek

1. Rute aksi dan penutupan jalan
Massa aksi saat ini masih berkumpul di Taman Kamboja, Banjarmasin. Kemudian mereka akan bergerak long march menuju kantor DPRD Provinsi Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat. Di sini menjadi titik utama aksi.
Kasat Lantas Polresta Banjarmasin, AKP Denny Maulana Saputra, melalui Kanit Kamseltibcar Ansyah Bhakti Satyabharda mengatakan penutupan dan pengalihan arus lalu lintas akan diberlakukan mulai pukul 12.00 Wita, menyesuaikan situasi di lapangan.
"Jika situasi kondusif, penutupan hanya akan dilakukan di Jalan Lambung Mangkurat. Dari perempatan Jembatan Merdeka hingga perempatan Hotel Mentari," jelasnya.
Namun, jika terjadi kericuhan, skema pengalihan akan diperluas. Sejumlah ruas jalan akan terdampak, arus lalu lintas di Jalan Sutoyo S menuju Masjid Raya Sabilal Muhtadin akan dialihkan ke Jalan S Parman.
2. Koordinator aksi minta massa menjaga ketertiban, body diperiksa
Salah satu orator aksi, Wira, tak henti mengingatkan peserta aksi massa agar tidak melanggar aturan yang disepakati, di antaranya tidak membawa senjata tajam, berbuat anarkis, yang merusak suasana demo damai.
"Kita jangan sampai terprovokasi. Tiap kelompok agar memeriksa dan mengecek body pesertanya masing-masing, mengantisipasi adanya senjata tajam," kata Wira.
Orator aksi lainnya menegaskan tiga hal:
Tidak ada anarkis
Tidak ada pembakaran
Boleh berjoget ria.
3. Tuntutan utama aksi demo
Ada lima tuntutan utama yang disampaikan dalam aksi:
Reformasi DPR: efisiensi gaji dan tunjangan DPR disesuaikan dengan kondisi fiskal negara serta transparansi penggunaan dana. Menuntut kehadiran Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Supian HK, tanpa perwakilan.
Reformasi Polri: revisi UU Polri, hentikan tindakan represif aparat, dan menuntut Kapolri mundur bila tak berkomitmen.
Usut tuntas dan tuntut pertanggungjawaban atas kasus meninggalnya Affan Kurniawan.
Tolak penetapan Taman Nasional Meratus, monopoli batu bara, dan selesaikan konflik agraria sawit yang merugikan masyarakat Kalsel.
Segera sahkan RUU Perampasan Aset dan RUU Perlindungan Masyarakat Adat.