Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menabuh rebana dalam menyajikan seni balamut, seni tutur khas Banjar

Banjarmasin, IDN Times - Seni balamut, seni bertutur khas Suku Banjar dari Kalimantan Selatan (Kalsel), kini menghadapi ancaman kepunahan. Jumlah pelaku seni ini semakin sedikit dan dapat dihitung dengan jari. Kondisi ini membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah untuk memastikan kelestariannya.

Balamut merupakan seni bertutur yang diiringi tepukan gendang, mirip dengan seni madihin yang dulunya sangat populer di kalangan masyarakat. Namun, seni ini semakin tersisih karena umumnya hanya diwariskan dalam lingkup keluarga seniman balamut. Jika tidak ada upaya pelestarian, keberadaannya bisa hilang ditelan zaman.

1. Perjuangan anak muda dalam melestarikan balamut

Akhmad Yadin, penggiat seni balamut di Banjarmasin.

Akhmad Nur Yadin (25), seorang penggiat balamut di Banjarmasin, menyadari kondisi ini dan bertekad untuk belajar meski bukan berasal dari keluarga seniman balamut. Bagi Yadin, seni ini memiliki nilai khas yang patut dilestarikan.

"Balamut ini menarik untuk dipelajari. Mirip madihin, tapi lebih mengedepankan cerita. Meski sulit menemukan teman yang tertarik, saya tetap tekun. Tidak terasa sudah lima tahun saya mendalami seni ini," ujarnya.

2. Tantangan dalam menguasai seni balamut

Editorial Team

EditorHamdani