Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi seberapa bahaya HIV? Ini fakta medis, sosial, dan upaya pencegahannya. (Pinterest/theworldhour.com)
Ilustrasi seberapa bahaya HIV? Ini fakta medis, sosial, dan upaya pencegahannya. (Pinterest/theworldhour.com)

Samarinda, IDN Times – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur mencatat capaian signifikan dalam upaya pengendalian penyakit menular. Hingga pertengahan 2025, sebanyak 160.549 orang telah menjalani tes HIV, sementara 793 penderita sifilis berhasil mendapatkan pengobatan.

“Capaian ini merupakan hasil dari gencarnya penemuan kasus di seluruh kabupaten dan kota agar pasien bisa segera ditemukan dan ditangani,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin diberitakan Antara, di Samarinda, Jumat (20/9/2025).

Tes HIV tersebut telah mencapai 50,5 persen dari target tahunan sebanyak 317.645 orang. Untuk pengobatan sifilis, capaian sudah menyentuh 68,3 persen dari target 1.161 kasus.

1. Pelaksanaan tes di Kaltim

Kadinkes Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin. (IDN Times / Erik Alfian)

Selain itu, dari hasil penelusuran kasus, tercatat 645 orang dengan HIV (ODHIV) baru telah memulai terapi Antiretroviral (ARV). Angka ini setara dengan 48,8 persen dari target 1.323 ODHIV baru sepanjang tahun. Namun, penemuan kasus juga mendapati 143 orang sudah berada pada stadium Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS).

“Tantangan kita adalah menemukan sisa estimasi ODHIV yang belum mengetahui statusnya, serta memastikan mereka yang sudah tahu status tetap patuh berobat,” tegas Jaya.

2. Perkiraan jumlah terpapar HIV di Kaltim

ilustrasi virus HIV (unsplash.com/The National Institute of Allergy and Infectious Diseases)

Berdasarkan data Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA), estimasi jumlah ODHIV di Kaltim mencapai 6.952 jiwa. Dari jumlah tersebut, 5.425 orang atau sekitar 78 persen telah teridentifikasi dan mengetahui status mereka.

3. Memutus rantai HIV di Kaltim

gambar dokter memegang pita merah yang merupakan simbol untuk HIV (unsplash.com/Bermix Studio)

Jaya menegaskan bahwa deteksi dini dan pengobatan cepat menjadi kunci memutus rantai penularan HIV maupun penyakit infeksi menular seksual (PIMS).

“Kami berkomitmen memperluas jangkauan layanan tes dan pengobatan di seluruh wilayah Kalimantan Timur,” pungkasnya.

Editorial Team