Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pembunuhan (IDN Times/Nathan Manaloe)
ilustrasi pembunuhan (IDN Times/Nathan Manaloe)

Banjar, IDN Times - Geger penemuan mayat laki-laki dengan kondisi kepala dan lengan kiri terputus di pinggir sungai Dusun Uman, Desa Paramasan Atas, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Terduga pelaku adalah istri korban sendiri yang berinisial F (30).

Paramasan Atas merupakan desa paling ujung Kabupaten Banjar dengan jarak 109 kilometer dari pusat kota. Kepala desa setempat, Ihsan, membenarkan kejadian tragis tersebut.

"Benar kejadiannya kemarin Rabu, 16 Juli sore," ujar Pambakal Ihsan, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Jumat (18/7/2025).

Disclaimer: artikel ini memuat informasi tentang pembunuhan, pembaca diharapkan lebih bijak.

1. Kronologi kejadian

Ilustrasi pembunuhan (IDN Times/Mia Amalia)

Ihsan mengatakan, peristiwa berdarah terjadi pada Rabu (16/7/2025), berlokasi di tengah hutan dekat perbatasan Kabupaten Kotabaru. Jaraknya sekitar satu jam berjalan kaki dari permukiman warga.

Awalnya, suami istri serta anaknya yang belum genap dua tahun pergi ke lokasi pendulangan emas bersama keluarga lainnya dan beberapa warga yang juga bekerja mencari emas. Di tengah jalan, di tempat peristirahatan, keduanya meminta warga untuk jalan lebih dulu dan bilang bahwa akan menyusul nantinya.

"Yang lain berangkat duluan, suami istri dan anaknya ini tinggal," kata Ihsan.

Di lokasi pendulangan, warga menunggu kedatangan suami istri itu, namun tidak muncul. Hitungan jam, datanglah F beserta anaknya berlumuran darah.

"Istrinya datang ke pondok pendulungan dengan kondisi lemas bersama anaknya, bajunya berdarah-darah termasuk anaknya. Warga mengira keduanya dianiaya suaminya," kata Pambakal Ihsan.

Ihsan melanjutkan, ketika ditanya warga perihal apa yang terjadi, F seperti linglung, lemah, dan seperti orang pingsan, tidak bisa berdiri lagi.

2. Mayat ditemukan setelah istri korban minta diambilkan tas dan sandal

Polisi sedang melakukan olah TKP di lokasi istri memenggal kepala suami, di Desa Paramasan Atas, Banjar, Kalsel. (Dok/Istimewa)

Warga yang melihat kondisi F dan anaknya berlumuran darah, sebagian mencari keberadaan suami F. Namun tidak ditemukan, dan kembali ke pondok.

Tak berselang lama, F meminta tolong agar diambilkan tas dan sandalnya yang tertinggal di lokasi kejadian.

"Beberapa warga pergi ke lokasi yang dimaksud. Setelah sampai, warga menemukan suaminya sudah tewas, kepalanya terpisah tidak jauh dari jasadnya, lengan kirinya putus," ungkap Ihsan. Selain itu, pinggang kiri korban juga tampak terdapat luka bacokan benda tajam.

3. Dipicu KDRT hingga membuang anak ke sungai

Ilustrasi KDRT

Pambakal Ihsan menceritakan, F dan suaminya baru menikah sekitar satu bulan. F sendiri seorang janda dan punya anak balita. Berdasarkan cerita warga, Ihsan mengatakan keduanya sering cekcok di rumah.

"Anaknya masih menyusu di badan (diberi ASI, red)," kata Ihsan.

Puncak kemarahan F kepada suaminya terjadi ketika di tengah perjalanan menuju pendulungan. F menerima kekerasan fisik oleh suaminya. Bahkan anaknya pun tak luput dari kekerasan suaminya.

"F ditinju suaminya di dada, dipukul, sampai-sampai anaknya dilempar ke sungai. Untungnya sempat diselamatkan F. Dari situ F emosi dan kemudian menghabisi suaminya," kata Ihsan, menceritakan bahwa kisah ini terungkap setelah F bercerita kepada warga perihal tewasnya suami.

4. Menyerahkan diri ke polisi

Ilustrasi menyerahkan diri (Freepik)

Pambakal Ihsan mengatakan, sore itu juga jasad korban dievakuasi oleh kepolisian. Kemudian F, istri korban, menyerahkan diri kepolisi.

"Malam itu juga istrinya menyerahkan diri," kata Ihsan.

Sementara, Polres Banjar belum memberikan keterangan resmi terkait kejadian ini.

Editorial Team