Pengarahan bagi supir ambulance oleh anggota Satlantas Polres PPU dan Dishub PPU usai ramp check hadapi mudik lebaran (IDN Times/Ervan)
Personel gabungan Dishub, Polri, dan TNI PPU dalam penanganan arus mudik.
“Mengantisipasi arus mudik sudah dipersiapkan dan mulai H-7 sebelum lebaran hingga H+7 pasca lebaran kami menurunkan personel gabungan dan kami juga mendirikan pos pantauan di dua titik yaitu di pelabuhan Ferry Penajam dan di wilayah Tunan Kelurahan Petung,” tegasnya.
Selain itu, pembuatan 10 pos pengamanan terpadu rencana ada 13 titik seperti di pelabuhan, terminal, tunan, dan tempat obyek wisata.
Ia memprediksi tahun ini, arus mudik alami lonjakan pasca pandemik COVID-19 dan jumlah pemudik bisa mencapai puluhan ribu orang. Peningkatan arus mudik diprediksi terjadi pada 19 sampai dengan 22 April, sedang arus balik diperkirakan pada 24 April hingga 1 Mei 2023.
Arus mudik jalur laut di PPU menggunakan tiga jalur, yakni pelabuhan speedboat, perahu klotok, dan kapal feri jalur laut. Lalu jalan darat dari Km 38 arah Sepaku masuk Ibukota Negara (IKN) dan jalan nasional di Desa Rintik, Babulu perbatasan PPU dengan Kabupaten Paser.
“Jalur darat dari KM 38 Samboja Kukar sampai Silkar PPU memang sudah baik, hanya memang harus ekstra hati-hati karena rambu dan traffic light belum tersedia cukup di jalur tersebut, baru akan dipasang pasca lebaran nanti,” ujarnya.