RSUD RAPB PPU hingga kini menjadi lokasi perawatan pasien COVID-19 (IDN Times/Ervan)
Dibeberkannya, selain memang karena ada pandemik COVID-19 di PPU, namun tingkat kesadaran masyarakat juga masih sangat rendah. Untuk membawa keluarga ke rumah sakit atau puskesmas ketika sakit dengan gejala COVID-19.
Akibatnya banyak sakit dibawa berobat ke rumah sakit atau puskesmas di saat kondisi mereka sudah sangat parah.
"Tak jarang banyak positif meninggal di rumah, ada juga meninggal dalam perjalanan menuju puskesmas atau rumah sakit, positif juga ada yang meninggal ketika berada di ruang instalasi gawat darurat (IGD)," urainya.
Untuk diketahui, kebanyakan warga enggan membawa keluarga yang sakit ke puskesmas atau rumah sakit karena takut disebutkan terpapar COVID-19. Para tenaga kesehatan sama sekali tidak mau melakukan rekayasa terhadap rekam medis pasien.
"Nakes kami sudah lelah dan rindu dengan kehidupan normal mereka bekerja tanpa harus memakai alat pelindung diri (APD) yang panas dan menyulitkan waktu beraktivitas, mereka juga sangat rindu bersama dengan keluarga tanpa harus takut terpapar oleh COVID-19 yang risiko dapat mengenai keluarga mereka di rumah," ungkap Grace.