Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi siswa-siswi penerima MBG
Ilustrasi siswa-siswi penerima MBG (DOK. indonesia.go.id)

Samarinda, IDN Times - Keberadaan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Samarinda dinilai sangat penting dalam memastikan keamanan, kualitas, dan mutu obat, makanan, serta kosmetik yang beredar di masyarakat.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, saat menerima audiensi BBPOM Samarinda di Kantor Gubernur pada Selasa (18/11/2025).

“Peran BBPOM sangat krusial dalam memastikan keamanan dan kualitas obat, kosmetik, dan makanan di masyarakat,” ujarnya dalam akun IG Pemprov Kaltim.

1. Program nasional MBG

Gubernur Kaltim dalam konser skala nasional HUT RI ke-80. (Dok. Istimewa)

Gubernur menambahkan bahwa peran BBPOM semakin strategis dalam mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia berharap BBPOM Samarinda dapat memberikan pendampingan untuk memastikan seluruh makanan dalam program tersebut aman dikonsumsi.

Selain itu, ia meminta agar pengawasan mutu makanan di pasaran terus diperkuat, terutama terhadap produk yang berpotensi mengandung zat berbahaya seperti bahan pengawet berlebih.

2. Peran BPPOM dianggap strategis

Petugas BPPOM Kediri lakukan pemeriksaan makanan takjil. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Gubernur menambahkan bahwa peran BBPOM semakin strategis dalam mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia berharap BBPOM Samarinda dapat memberikan pendampingan untuk memastikan seluruh makanan dalam program tersebut aman dikonsumsi.

Selain itu, ia meminta agar pengawasan mutu makanan di pasaran terus diperkuat, terutama terhadap produk yang berpotensi mengandung zat berbahaya seperti bahan pengawet berlebih.

3. Pencegahan keracunan dalam program MBG

BPPOM Lampung memeriksa sample makanan, Rabu (14/4/2021). (IDN Times/Silviana).

Sementara itu, Kepala BBPOM Samarinda, Agung Kurniawan, menyampaikan bahwa pihaknya kini terlibat dalam satuan tugas percepatan program MBG di Kaltim. BBPOM berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk mencegah kasus keracunan pangan.

Agung yang baru sebulan menjabat sebagai kepala BBPOM Samarinda juga menyoroti masih maraknya pelanggaran pada produk kosmetik di daerah.

“Seratus persen pelanggaran yang kami tangani di kabupaten dan kota merupakan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya,” tegasnya.

Editorial Team