Ekspedisi Berujung Evakuasi, Remaja Terpaksa Ditandu Turun Gunung Kahung

Banjar, IDN Times – Impian Muhammad Azka (16) untuk mencapai puncak Gunung Kahung harus tertunda. Remaja asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, itu mengalami cedera lutut di tengah pendakian dan harus dievakuasi turun gunung.
Azka merupakan bagian dari rombongan pendaki berjumlah 12 orang, seluruhnya pelajar. Saat tiba di Pos Tiga, ia tak sanggup melanjutkan perjalanan. Tim gabungan Pokdarwis Belangian dan aparat kepolisian langsung turun tangan.
"Kejadiannya Minggu kemarin. Tim kami bersama Pokdarwis yang berjumlah 10 orang melakukan evakuasi," ujar Kapolsek Aranio, Ipda Cucu Ariawan Supriatin, Selasa (29/7/2025).
1. Kondisi Azka dan penyebab cedera

Menurut Ipda Cucu, kondisi Azka saat ditemukan sudah lemas dan tak bisa berjalan. Ia diduga mengalami cedera lutut karena kelelahan saat menapaki jalur naik turun menuju puncak.
Evakuasi tidak berjalan mudah. Perjalanan dari Desa Belangian—desa terakhir sekaligus titik awal pendakian—menuju Pos Tiga memakan waktu sekitar tiga jam. Karena tak bisa berjalan, Azka ditandu menggunakan kain sarung dan kayu seadanya.
"Alhamdulillah proses evakuasi berjalan lancar. Sesampainya di Desa Belangian, Azka langsung mendapat perawatan dari terapis kampung," jelas Ipda Cucu.
2. Kesiapan tim dalam proses evakuasi

Ia menambahkan, kejadian serupa bukan pertama kali terjadi di Gunung Kahung. Namun, berkat kesiapsiagaan Pokdarwis, proses evakuasi selalu cepat ditangani.
Gunung Kahung terletak di Desa Belangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. Gunung ini merupakan puncak tertinggi ketiga di Kalimantan Selatan dengan ketinggian 1.456 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lokasinya juga masuk dalam kawasan Geopark Meratus yang telah diakui dunia.
Meskipun tidak terlalu tinggi dibanding gunung di Pulau Jawa, medan pendakian Gunung Kahung cukup menantang. Dibutuhkan waktu sekitar 3 hari 2 malam dengan total enam pos pemberhentian untuk mencapai puncaknya.
3. Tantangan Gunung Kahung, puncak tertinggi Ke-3 di Kalsel

Sebelum mendaki, para pendaki harus menyeberangi Waduk Riam Kanan selama dua jam menggunakan perahu bermesin menuju Desa Belangian. Jalur ini merupakan satu-satunya akses masuk ke Gunung Kahung.
Selama perjalanan, pendaki disuguhi panorama memukau, mulai dari waduk hingga hutan hujan tropis yang masih alami. Gunung ini juga memiliki keanekaragaman hayati, pepohonan tua, serta air terjun Kahung yang jadi daya tarik tersendiri.
Namun, trek yang dipenuhi tanjakan, sungai, lintah, dan vegetasi lebat menuntut kesiapan fisik dan mental. Pendaki disarankan membawa perbekalan memadai dan mempersiapkan kondisi tubuh sebelum memulai petualangan ke sana.