Sejumlah pejabat terkait di PPU mengikuti Rakor Kesiapsiagaan bencana (Dok BPBP PPU)
Ia mengungkapkan, dalam rapat itu juga dibeberkan pontesi bencana masing - masing Kecamatan, seperti Kecamatan Penajam misalnya, potensi kerawanan bencana banjir yang perlu mendapat perhatian sebagaimana tahun-tahun sebelumnya berada di Desa Bukit Subur dan Kelurahan Riko.
Berdasarkan pengamatan, penyebab dari terjadinya bencana banjir yang terjadi di Desa Bukit Subur karena badan sungai terjadi pendangkalan, banyaknya kelokan dan adanya sampah yang berlebihan, sehingga menghambat lancarnya aliran sungai.
Sedangkan untuk Kelurahan Riko, sebutnya, penyebab terjadinya bencana banjir, disamping intensitas hujan tinggi juga karena secara geografis berada pada dataran rendah, terdapat sungai besar yaitu Sungai Riko dan kondisi akan diperparah manakala kondisi air laut pasang tinggi.
Lalu, katanya, di Kecamatan Waru, potensi kerawanan banjir yang perlu mendapat perhatian adalah sekitar Jembatan Sungai Sesulu. Berdasarkan pengamatan di lapangan, banjir dapat disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi, pendangkalan di muara sungai.
Sementara di Kecamatan Babulu, berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya banjir terjadi pada desa-desa yang berada dalam satu hamparan seperti Desa Sumber Sari, Desa Rawa mulya, Desa Sebakung Jaya, Desa Sri Raharja dan Desa Labangka.
"Penyebab terjadinya rawan bencana banjir pada Desa-Desa dimaksud disamping intensitas hujan yang tinggi, juga karena saluran primer dan sekunder tidak terpelihara dengan baik dari tumbuhan gulma. Kondisi tersebut akan diperparah manakala dalam waktu yang bersamaan kondisi air laut pasang tinggi," jelasnya.