Banjar, IDN Times - Teknis pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) terus dievaluasi. Salah satu yang menjadi sorotan adalah bagaimana menjaga kualitas makanan saat proses pendistribusian ke sekolah-sekolah penerima manfaat.
Beberapa laporan dari lapangan menyebutkan adanya makanan yang berubah aroma saat diterima siswa. Koordinator Wilayah Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Banjar, Shinta Aulia, mengatakan sejauh ini memang belum ada laporan resmi mengenai kasus keracunan di wilayah Banjar. Namun sejumlah catatan teknis terus dievaluasi agar tidak berulang.
"Masih terdapat titik dapur yang belum sepenuhnya konsisten menerapkan standar operasional prosedur (SOP). Salah satu faktor yang dicurigai adalah kebiasaan mengemas makanan ketika masih dalam kondisi panas," ujar Shinta, belum lama ini.