Wali Kota Tarakan, Khairul (kiri) saat menghadiri wisuda sekolah putrinya, Syadza di Jakarta pada 2017 lalu (Dok.IDN Times/Istimewa)
Lantas apa yang membuat pemilik apartemen di Shanghai itu meminta mereka keluar dari apartemen?
Cerita Khairul, putrinya dan delapan orang kawannya itu merupakan mahasiswa kedokteran asal Hubei University dan berkuliah di Xianyang. Jarak antara kota mereka belajar dengan Wuhan itu empat jam perjalanan dengan kereta. Wuhan dan Xianyang masih masuk dalam Provinsi Hubei. Ibarat jarak Samarinda dengan Balikpapan,
Pemilik apartemen itu ketakutan karena mereka berasal dari Provinsi Hubei, lebih-lebih saat kebijakan karantina keluar. Lebih lanjut, sebenarnya putrinya itu tak ada niatan kembali ke Indonesia karena waktu liburannya begitu singkat. Sejak 19 Januari 2020 kampusnya tak lagi melakukan kegiatan belajar mengajar karena musim dingin, sehingga Syadza dan kawannya memilih liburan ke Shanghai pada 22 Januari.
“Setelah keluar dari apartemen sewaan, putri saya sempat pindah ke hotel, namun hanya semalam. Karena ada kebijakan karantina, yang di luar tak boleh masuk Hubei begitu juga sebaliknya, makanya saya minta dia pulang saja, begitu juga dengan kawannya,” urainya.