Balikpapan, IDN Times - Harga kacang kedelai dan kecambah masih meroket di pasaran. Kondisi ini membuat para produsen tempe pun melengos. Mereka harus memutar otak agar dagangan olahan mereka tetap dapat diterima di masyarakat di tengah situasi saat ini.
Nur Kholis, salah satu produsen tempe dan taoge di Sumber Rejo III Balikpapan Tengah, Kalimantan Timur (Kaltim) mengaku, sampai harus mengurangi isi dari olahan tempenya. Mau tak mau, hal itu terpaksa dilakukan agar mereka tak merugi.
"Jadi harganya tetap, tapi isinya saja yang terpaksa kami kurangi karena mahal sekali bahan bakunya saat ini," tuturnya.