Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lulu, pedagang telur di Pasar Sepinggan Balikpapan mengaku harga telur naik sejak beberapa waktu lalu.
Lulu, pedagang telur di Pasar Sepinggan Balikpapan mengaku harga telur naik sejak beberapa waktu lalu. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times – Harga telur dan ayam di Balikpapan terus merangkak naik dalam beberapa pekan terakhir. Di Pasar Sepinggan, harga telur naik sekitar Rp2–3 ribu per piring, sementara harga ayam potong juga melonjak hingga Rp6 ribu per kilogram.

Kenaikan ini dikeluhkan pedagang dan konsumen. Para pedagang mengaku omzet menurun, sedangkan pembeli merasa makin terbebani kebutuhan dapur. “Sebagai ibu rumah tangga pasti berat, ya. Apalagi selain telur, harga ayam juga naik,” kata Sifa, salah satu pembeli di Pasar Sepinggan, Selasa (14/10/2025).

1. Harga naik, omzet turun

Lulu, pedagang telur di Pasar Sepinggan Balikpapan mengaku harga telur naik sejak beberapa waktu lalu. (IDN Times/Erik Alfian)

Luluatul Fatihah, pedagang telur di Pasar Sepinggan, mengatakan kenaikan harga sudah terjadi sejak dua pekan terakhir tanpa penjelasan jelas dari distributor.

“Dari distributor memang sudah naik, jadi mau tidak mau kami ikut menaikkan harga,” ujarnya.

Telur berukuran sedang kini dijual sekitar Rp67 ribu per rak berisi sekitar 30 butir, naik dari harga normal Rp64 ribu. Akibatnya, pembeli berkurang drastis. “Omzet bisa turun sampai 50 persen,” tambah Lulu.

2. Harga ayam ikut melambung

Selain telur, harga ayam di Pasar Sepinggan juga mengalami kenaikan. (IDN Times/Erik Alfian)

Tak hanya telur, harga ayam potong juga mengalami kenaikan sejak awal Oktober. Pedagang ayam, Namriah, menyebut harga naik sekitar Rp5–6 ribu per kilogram, dari semula Rp20 ribu menjadi Rp25–26 ribu.

“Sekarang pembeli banyak yang beralih ke tempe atau tahu, karena harga ayam mahal,” ujarnya. Akibatnya, penjualannya turun hingga 30 persen.

3. Pedagang dan pembeli berharap harga stabil

Selain telur, harga ayam di Pasar Sepinggan juga mengalami kenaikan. (IDN Times/Erik Alfian)

Pedagang berharap harga bisa segera normal agar aktivitas jual beli kembali lancar.

“Kalau harga ayam bisa turun, jualan enak, pembeli juga senang. Sekarang ini susah,” kata Wa Ape, pedagang ayam lainnya.

Kenaikan harga juga dirasakan pelaku usaha kuliner. Isa, pengusaha warung makan di Balikpapan Selatan, mengaku kenaikan harga ayam dan telur membuat keuntungannya menipis.

“Pastinya terbebani, karena kami tidak bisa menaikkan harga makanan—takut pelanggan kabur,” ujarnya.

Editorial Team