ilustrasi Harimau (unsplash.com/Blake Meyer)
Terkait penyebab lepasnya dua ekor harimau dari kandang tersebut, Sadtata menuturkan, "Pengamatan kita kemarin memang tembok kandang itu jebol karena longsor," ujarnya.
Pada saat kejadian pawang sempat menitipkan harimau ke penjaga yang lain karena dia ada keperluan dan meninggalkan tempat sebentar. Posisi harimau tidak berada dalam kerangkeng, tetapi masih dalam tembok kandang.
"Kandang harimau itu ada kerangkengnya, kemudian ada kolam yang masih dibatasi tembok. Pada jam-jam itu hewan memang dikeluarkan dari kerangkeng tapi masih di dalam tembok. Keeper-nya menitipkan ke teman, dia meninggalkan tempat sebentar. Pada saat ditinggalkan terjadilah longsor," katanya.
Sementara korban tewas yang diserang oleh harimau menurut Sadtata adalah penjaga satwa yang lain. Tidak diketahui apakah ia sempat menghalangi harimau keluar kandang, atau diserang begitu saja oleh harimau yang kabur itu karena kebetulan posisinya berada di dekat kandang.
"Informasi sementara, dia bukan pawang harimau tapi keeper-nya satwa yang lain tapi kebetulan ada di dekat situ," katanya.
Sadtata menuturkan, tim pencarian terdiri dari sekitar 30 orang yang berasal dari BKSDA Kalbar, Kodim 1202 Singkawang, Polres Singkawang, Dinas Pangan, Peternakan Dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, dan unsur lainnya.
Seusai harimau ditemukan tim yang masih terus bekerja adalah tim BKSDA Kalbar dan tim medis. "Kami melakukan evaluasi administrasi, dan investigasi lapangan, dan tim medis untuk memantau kesehatan harimau yang dibius," ujarnya.