Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hedonisme Mahasiswa Penerima KIPK Berdampak pada Mahasiswa Lain

ilustrasi beasiswa 2024 (vecteezy.com/Alexandra Gvardeytseva)
ilustrasi beasiswa 2024 (vecteezy.com/Alexandra Gvardeytseva)

Pontianak, IDN Times - Hebohnya kasus seorang selebgram di sebuah universitas di Pulau Jawa yang menerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah telah menjadi perbincangan hangat di kalangan publik, dan berita tersebut tersebar luas di media sosial.

Kasus ini menjadi sorotan karena selebgram tersebut juga sering mengunggah foto-foto dengan sejumlah barang mewah. Padahal, beasiswa KIPK seharusnya diperuntukkan bagi mahasiswa yang benar-benar kurang mampu secara finansial.

Hebohnya kasus ini ternyata juga berdampak bagi mahasiswa yang sebenarnya layak menerima beasiswa KIPK sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Salah satunya adalah mahasiswa dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

1. Rusak citra mahasiswa penerima KIPK

Salah satu mahasiswa penerima KIPK di Untan Pontianak. (IDN Times/Istimewa).
Salah satu mahasiswa penerima KIPK di Untan Pontianak. (IDN Times/Istimewa).

Seorang mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Tanjungpura (Untan), Jihan, yang juga merupakan penerima beasiswa KIPK, menyatakan bahwa kasus tersebut sangat merugikan nama baik para penerima beasiswa KIPK.

“Sangat disayangkan karena kasus seperti ini benar-benar merusak citra para penerima beasiswa KIPK. Stereotip negatif tentang mahasiswa penerima KIPK telah ada sejak dulu, dan kasus seperti ini hanya semakin memperkuat pandangan negatif tersebut,” ujar Jihan pada Jumat (10/5/2024).

Menurut Jihan, citra mahasiswa penerima beasiswa KIPK menjadi tercemar akibat kasus tersebut, padahal beasiswa ini sangat membantu dalam proses perkuliahan.

“Namun, tidak semua mahasiswa penerima KIPK seperti itu. Saya rasa ini hanya ulah oknum saja. Bagi saya pribadi, beasiswa KIPK ini sangat berarti dalam mendukung perkuliahan saya,” tambah Jihan.

2. Tak ada larangan penerima KIPK nyambil kerja

Salah satu penerima beasiswa KIPK di Fisip Untan, Jihan. (IDN Times/istimewa).
Salah satu penerima beasiswa KIPK di Fisip Untan, Jihan. (IDN Times/istimewa).

Jihan menceritakan bahwa ia sempat berkeinginan untuk bekerja sambil kuliah. Namun, Jihan merasa khawatir bahwa kinerja akademiknya akan menurun, karena salah satu syarat untuk mendapatkan beasiswa KIPK adalah menjaga nilai akademik yang baik.

“Saya sangat ingin bekerja, tetapi saya khawatir tidak dapat mengelola waktu dengan baik dan takut terlalu sibuk dengan kuliah sehingga prestasi akademik saya menurun. Beasiswa KIPK mensyaratkan nilai akademik yang baik, jadi saya memilih untuk fokus pada perkuliahan dan lulus tepat waktu,” ujar Jihan.

Menurut Jihan, meskipun tidak ada aturan yang secara khusus melarang mahasiswa penerima KIPK untuk bekerja, namun penting untuk diingat bahwa mahasiswa diharapkan memprioritaskan pendidikan dan fokus pada pencapaian akademik.

3. Tak kesulitan saat daftar beasiswa KIPK

Salah satu penerima beasiswa KIPK Untan, Jihan rutin ikut kegiatan kampus. (IDN Times/istimewa).
Salah satu penerima beasiswa KIPK Untan, Jihan rutin ikut kegiatan kampus. (IDN Times/istimewa).

Pada awal tahun 2021, mahasiswa angkatan ini tidak mengalami kesulitan saat mendaftar untuk beasiswa KIPK. Menurut Jihan, proses pendaftaran beasiswa ini relatif mudah.

“Proses pendaftarannya tidak terlalu rumit. Awalnya, saya mencoba mendaftar kuliah dan SNMPTN. Tetapi, saya menyadari bahwa biaya kuliah akan menjadi kendala, sehingga saya juga mencoba mendaftar untuk beasiswa ini,” ungkap Jihan.

Bahkan, Jihan berhasil menyiapkan berkas dan mendaftar untuk beasiswa KIPK dalam waktu singkat. Berkat kelengkapan berkasnya, Jihan berhasil lolos dan mendapatkan beasiswa KIPK tersebut.

Jihan juga membagikan bahwa masih ada mahasiswa lain yang tidak berhasil lolos untuk mendapatkan beasiswa KIPK, meskipun berasal dari keluarga yang kurang mampu.

“Meskipun berasal dari keluarga yang kurang mampu, masih ada mahasiswa yang tidak berhasil lolos untuk mendapatkan beasiswa ini. Saya memiliki teman yang mengalami hal tersebut,” tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sri Gunawan Wibisono
EditorSri Gunawan Wibisono
Follow Us