HUT Pontianak, Warga Diharapkan Jaga Kondusifitas Pemilu

Tari jepin tentu tak ketinggalan dalam momen ulang tahun Pontianak. Belasan ribu orang menggunakan pakaian khas Pontianak yakni baju kurung, dan baju telok belanga dengan warna-warna yang meriah.

Sebanyak 12 ribu orang yang terdiri dari ASN, Pejabat Kota Pontianak, jajaran Forkopimda, tamu undangan, beserta para peserta tari jepin massal memeriahkan puncak acara ulang tahun tersebut.

Dentuman meriam karbit juga memeriahkan acara tersebut, meriam karbit secara sambung menyambung dengan bunyi sebanyak 2 kali, 5 kali dan 2 kali menandai usia kota berjuluk Khatulistiwa ini.

“Puncak Hari Jadi Pontianak kian semarak dengan menari jepin serentak yang diikuti oleh para pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, jajaran Forkopimda, tamu undangan bersama seluruh peserta tari jepin massal,” ungkap Edi.

Selain itu, ada sejumlah acara menarik lainnya di antaranya adalah launching koleksi kain, serta fashion show on the street dari Dekranasda Kota Pontianak, mereka turut tampil mewarnai Hari Jadi ke-252 Pontianak.

Edi Rusdi Kamtono mengatakan, peringatan Hari Jadi ke-252 Pontianak tahun ini mengusung tema Pontianak Bersinar Harmonis dan Tangguh.

“Bersinar bermakna Bersih Sehat Aman Indah dan Ramah, juga merepresentasikan Pontianak sebagai kota yang dilewati Garis Khatulistiwa dan selalu disinari oleh matahari,” kata Edi.

Pada kesempatan itu, Edi menyebutkan, Pemkot Pontianak terus berkomitmen untuk menjadikan kota yang nyaman bagi warganya. Kota Pontianak  juga merupakan kota dengan penduduk yang harmonis, kota yang terdiri dari berbagai etnis menjadi kekuatan dan modal yang besar saling bersinergi dan berkontribusi aktif dalam melaksanakan pembangunan.

Kolaborasi dan sinergi serta kerja sama ini, kata Edi, mengantarkan Pontianak meraih keberhasilan di berbagai bidang. Capaian-capaian itu bisa terlihat dalam rilis Badan Pusat Statistik, yang mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak sudah 80,4 persen dan nilai ini tertinggi di Kalbar serta di atas rerata nasional.

“Jadi IPM ini adalah tolok ukur kemajuan suatu daerah dan negara karena di situ ada tiga unsur utama yaitu pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat atau kesejahteraan masyarakat Kota Pontianak semakin meningkat,” ungkap Edi.

Pandemik COVID-19 adalah rintangan pertama ketika mengawali pemerintahan, disambut dengan persoalan yang lain, di antaranya pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, perekonomian serta sosial. Tetapi segalanya berhasil dilewati dengan baik bahkan tetap menoreh berbagai penghargaan.

"Saya mengapresiasi jajaran Pemkot Pontianak yang telah mendedikasikan tenaga dan waktunya untuk melayani masyarakat Kota Pontianak, sehingga kita mampu menoreh bermacam pencapaian, serta melampaui target RPJMD 2020-2024,” terang Edi.

Dalam perayaan hari Ulang Tahun Pontianak tersebut, hadir pula Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Harisson menyampaikan apresiasinya terhadap pembangunan yang dicapai Pemkot Pontianak.

Menjelang musim pemilu beberapa waktu mendatang, kepada warga Kota Pontianak, Harisson berpesan untuk menjaga kondusifitas dalam menghadapi pesta demokrasi.

“Jangan sampai karena beda pilihan kita jadi musuh-musuhan di lapangan,” tegasnya.

Sebagai Ibu Kota Provinsi, Pontianak memegang peranan penting dalam kemajuan Kalbar. Menurut Harisson, wilayah dengan julukan Kota Khatulistiwa ini harus memberikan contoh terhadap 13 kabupaten/kota lainnya di Kalbar.

“Selamat Hari Jadi ke-252 Pontianak, semoga semakin bersinar, harmonis dan tangguh,” tukasnya.