Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
BPS Kalbar merilis data inflasi.
BPS Kalbar merilis data inflasi. (IDN Times/Teri).

Pontianak, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat memaparkan angka inflasi di Kalbar di tahun 2025. Secara tahunan, inflasi di Kalbar berada di angka 2,04 persen.

Ketua Tim Harga Statistik Ahli Madya BPS Kalbar, Sri Suyatmi menerangkan bahwa inflasi bulanan di Kalbar berada di angka 0,24 persen, mengalami peningkatan dibanding bulan lalu di angka 0,17 persen.

“Sebesar 0,24 persen untuk inflasi bulanannya, berarti terjadi peningkatan dibanding bulan lalu. Di mana bulan lalu itu sebesar 0,17 persen, bulan ini 0,24 persen. Kemudian secara tahunan, inflasi di Kalimantan Barat sebesar 2,04 persen,” kata Sri, Senin (1/12/2025).

1. Kelompok penyumbang inflasi

ilustrasi inflasi (pexels.com/kaboompics)

Sedangkan secara tahun kalender, hingga bulan November 2025, inflasi di Kalimantan Barat sebesar 1,57 persen. Inflasi yang terjadi di bulan November 2025 ini, utamanya dipengaruhi oleh inflasi di kelompok makanan, minuman dan tembakau.

“Kemudian juga inflasi di transportasi,” lanjut Sri.

Sedangkan untuk makanan, minuman di antaranya adalah komoditas telur ayam ras, ketimun, ikan kembung, sayur hijau, hingga bayam.

Lalu, kata Sri, adapun komoditas yang menjadi penyumbang deflasi di Kalbar salah satunya adalah komoditas sabun detergen bubuk.

2. Transportasi jadi penyumbang inflasi

Ilustrasi Pesawat Terbang (Pexel/Atlantic Ambience)

Sri juga bilang, transportasi juga salah satu penyumbang inflasi di Kalbar, padahal Pemprov baru saja membuka penerbangan jalur Internasional di pertengahan tahun 2025.

“Sedangkan untuk transportasi, dipengaruhi oleh komoditas angkutan udara. Ada juga kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok pelengkapan, peralatan dan pelengkapan rutin rumah tangga,” ujarnya.

Transportasi menjadi penyumbang inflasi di Kalbar, karena kata Sri angka ini fluktuatif tergantung dengan hari libur, hari besar, atau hari libur anak sekolah.

“Kalau misalkan di bulan-bulan yang utamanya liburan, itu akan mengalami peningkatan. Tapi setelah lepas liburan atau long weekend itu biasanya terjadi penurunan,” ucapnya.

3. Diperkirakan harga komoditas jelang nataru naik

Ketua Tim Harga Statistik Ahli Madya BPS Kalbar, Sri Suyatmi. (IDN Times/Teri).

Inflasi ini, kata Sri, bakal berdampak dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan, seperti Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

“Utamanya kebutuhan masyarakat terkait makanan, itu akan mengalami peningkatan permintaan untuk merayakan hari raya seperti mungkin daging ayam, kemudian telur ayam, dan lain sebagainya,” kata Sri.

Kemudian juga bidang transportasi, utama transportasi udara juga berpengaruh terhadap inflasi, terlebih di bulan Desember, di akhir tahun.

4. Upaya pemerintah untuk menekan angka inflasi

ilustrasi inflasi (pexels.com/Khancit Khirisutchalual)

Sementara itu, ada upaya Pemprov Kalbar dalam menekan angka inflasi di akhir tahun ini seperti misalnya, memberikan diskon tiket angkutan udara, laut, hingga darat.

“Pemerintah juga sudah melakukan kebijakan ya dari akhir bulan lalu terkait dengan adanya diskon tiket di angkutan udara, laut, dan darat untuk mengantisipasi inflasi di bulan Desember akhir tahun menghadapi HBKN Natal dan Tahun Baru,” tukasnya.

Editorial Team