Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ini Strategi KONI Kaltim Tingkatkan Prestasi pada PON Nusa Tenggara

Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras. (IDN Times/Erik Alfian)
Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras. (IDN Times/Erik Alfian)

Balikpapan, IDN Times - KONI Kaltim tengah menyusun strategi untuk menyongsong Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 Nusa Tenggara. Sejumlah program juga sudah disiapkan demi merealisasikan target lima besar, yang pada dua edisi PON sebelumnya urung terealisasi.

Sebagai pengingat, peringkat Kaltim pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut menurun jika dibandingkan PON XX/2021 Papua. Namun dari sisi perolehan medali, Kaltim justru mengalami peningkatan hingga 53 persen.

Pada PON XXI di Aceh-Sumut, Kaltim total mengoleksi 152 medali. Rinciannya, 9 emas, 55 perak, dan 68 perunggu. Perolehan medali ini mengantarkan Kaltim finis di peringkat 8 perolehan medali. Sedangkan pada PON XX di Papua, Kaltim finis di peringkat 7 klasemen akhir, dengan koleksi 100 medali. Rinciannya, 25 emas, 33 perak, dan 42 perunggu.
Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras mengakui, tantangan Kaltim pada PON XXII/2028 Nusa Tenggara dipastikan lebih berat.

1. Tambah anggaran untuk cabang olahraga

KONI Kaltim menambah indeks bantuan olahraga untuk masing-masing cabor. (Dok. Humas PON XXI)
KONI Kaltim menambah indeks bantuan olahraga untuk masing-masing cabor. (Dok. Humas PON XXI)

Rusdi mengatakan, pihaknya sudah mengalokasikan tambahan anggaran untuk cabang olahraga maupun pelaksanaan kejuaraan. Untuk kejuaraan daerah junior, KONI Kaltim akan memberi bantuan senilai Rp50 juta. Sedangkan untuk pelaksanaan kejurda senior, nilainya mencapai Rp65 juta.

"Indeks bantuan olahraga juga kami naikan dari Rp200 juta menjadi Rp350 juta," kata dia selepas membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kaltim di Balikpapan, Jumat (31/1/2025).

Dirinya berharap, tambahan anggaran ini akan memacu semangat para atlet dan pengurus cabang olahraga di bawah naungan KONI Kaltim.

"Peningkatan indeks bantuan ini diharapkan membuat organisasi kian sehat, begitu juga dengan kompetisi," kata Rusdi.

2. Peningkatan kapasitas pelatih fisik

Program pelatihan untuk 1.000 pelatih fisik jadi agenda menyongsong PON XXII. (Dok. KONI Kaltim)
Program pelatihan untuk 1.000 pelatih fisik jadi agenda menyongsong PON XXII. (Dok. KONI Kaltim)

KONI Kaltim juga tengah menjalankan program peningkatan kapasitas pelatih fisik. Program ini, kata Rusdi, dijalankan berdasarkan hasil evaluasi PON XXI.

Program pelatihan ini menyasar 1.000 pelatih fisik di seluruh Kalimantan Timur dan sudah berjalan di KONI Kaltim dan Kukar. Selanjutnya, program serupa akan berjalan di kota Balikpapan.

3. Potensi kehilangan 13 emas di PON Nusa Tenggara

Pecatur andalan Kaltim, Chelsie Monica Ignesias Sihite, meraih emas PON XXI. (Dok. Humas PON XXI)
Pecatur andalan Kaltim, Chelsie Monica Ignesias Sihite, meraih emas PON XXI. (Dok. Humas PON XXI)

Rusdi mengatakan, program-program yang disusun KONI Kaltim juga merupakan strategi agar perolehan medali Kaltim tak menurun pada PON XXII/2028 Nusa Tenggara nanti. Sebab, jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan di Nusa Tenggara nanti juga berkurang, yakni hanya 42 cabang olahraga.

Jumlah cabang olahraga yang dipertandingan tersebut lebih sedikit jika dibandingkan PON edisi 2024, yakni 65 cabang olahraga.

Pengurangan jumlah cabor itu, diakui Rusdi juga akan berpengaruh terhadap Kaltim. Di mana, ada 11 cabang olahraga penyumbang emas bagi Kaltim, yang tak akan dipertandingkan.

"Ada 11 cabang olahraga, dengan potensi 13 emas bagi Kaltim yang tidak dipertandingkan. Ini kehilangan besar. Makanya kita tingkatkan indeks bantuan olahraga dan menyusun program pelatihan agar prestasi kita tak menurun," tegas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us