Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Investasi Mengalami Keuntungan
Ilustrasi Investasi Mengalami Keuntungan

Samarinda, IDN Times – Realisasi investasi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan II 2025 tercatat menembus Rp43,47 triliun dari target Rp79,86 triliun. Angka ini membuat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) optimistis bisa mencapai target tahunan yang dipatok Kementerian Investasi.

Meski capaian ini tak lepas dari status Kaltim sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) yang jadi magnet investor, Kepala DPMPTSP Kaltim, Fahmi Prima Laksana, menegaskan masih ada sederet tantangan yang harus diurai. Ia mengingatkan agar capaian investasi tidak sekadar angka, melainkan memberi manfaat nyata bagi masyarakat Bumi Etam.

1. Infrastruktur dan lahan masih jadi kendala utama

Ilustrasi Infrastruktur (IDN Times/Arief Rahmat).

Fahmi menyebut dua hambatan paling krusial dalam investasi di Kaltim adalah aksesibilitas dan infrastruktur penunjang yang belum optimal serta persoalan lahan clear and clean (CnC).

“Aksesibilitas masih jadi keluhan utama investor. Begitu juga soal lahan yang clear and clean, itu perlu kita pastikan lebih baik,” ujarnya.

2. Tantangan lain dari regulasi hingga promosi

ilustrasi regulasi (freepik.com/rawpixel-com)

Selain dua masalah pokok, Fahmi mengurai sederet persoalan lain. Mulai dari promosi investasi yang belum maksimal, koordinasi lintas pemerintah yang belum efektif, hingga regulasi perizinan yang dinamis tetapi belum sepenuhnya adaptif.

Ia juga menyoroti insentif investasi yang belum dimanfaatkan optimal dan rendahnya daya saing sektor unggulan.

3. SDM lokal belum siap hadapi gelombang investasi

ilustrasi sumber daya manusia (dok. Kemenkeu)

Isu sumber daya manusia (SDM) juga jadi pekerjaan rumah besar. Fahmi menegaskan Kaltim tidak boleh hanya jadi penonton di tengah derasnya investasi IKN.

“Kita harus menyiapkan tenaga kerja lokal yang terampil dan siap pakai agar investasi tidak hanya masuk, tapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat Kaltim,” tegasnya.

Fahmi menambahkan, daya saing sektor unggulan seperti hilirisasi SDA, pariwisata, dan industri penunjang IKN harus ditingkatkan. “Kunci utamanya ada pada sinergi. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat harus bergerak bersama. Kalau tantangan ini bisa kita jawab, investasi akan benar-benar jadi motor transformasi ekonomi Kaltim,” pungkasnya.

Editorial Team