HST, IDN Times - Selama lebih dari dua abad, masyarakat adat Dayak yang tinggal di pedalaman Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan (Kalsel), hidup dalam keterisolasian. Akses satu-satunya menuju desa mereka hanyalah jalan setapak yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki selama dua hari satu malam untuk mencapai titik kendaraan bermotor terdekat.
Kondisi ini dialami warga di Desa Juhu, serta desa tetangganya Batu Perahu dan Aing Bantai, yang berada di Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Akses kendaraan terakhir hanya sampai Dusun Kiyu, Desa Hinas Kiri, yang juga menjadi titik awal pendakian menuju Gunung Halau-Halau (1.901 mdpl), puncak tertinggi di Kalimantan Selatan.
“Desa kami sudah ada sejak tahun 1814, tapi sampai sekarang jalannya masih jalan setapak,” ungkap Kepala Desa Juhu, Abdul Dunduk, saat ditemui wartawan di Martapura, sepulang menghadiri kegiatan di Pemprov Kalsel, Jumat (17/10/2025).