Ilustrasi pekerjaan proyek.(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)
Dia meyakini pemindahan tersebut tak mencapai 1,5 juta jiwa. Boleh jadi yang eksodus hanya 900 ribu orang saja, sisanya ditunjang dari daerah penumpu sekitar ibu kota yang baru.
Beberapa kementerian juga tak akan pindah, pun demikian Bank Indonesia. Dipastikan akan tetap berada di Jakarta. Jika begitu, lanjutnya, kawasan penyangga akan membantu melengkapi kekurangan tersebut. “Enggak mungkin tukang sapu juga dibawa dari Jakarta,” sebutnya.
Alex mengaku tak sabar melihat perkembangan kawasan pinggiran nyaris tanpa penduduk dan tanpa pembangunan, kemudian berkembang menjadi daerah yang maju dari segala lini.
“Jangan salah lho, jika benar terjadi ini adalah sejarah. Dan semua kabupaten/kota di Kaltim akan kecipratan rezeki. Enggak mungkin proyek-proyek kecil membangun kota baru semua didatangkan dari pusat pun demikian kertas-kertasnya. Pasti perusahaan lokal yang diajak,” jelasnya lagi.
Dengan demikian, imbuhnya, sudah jelas ekonomi Kaltim bisa tumbuh belipat-lipat ganda dari sebelumnya. “Itu wajar saja diterima sebagai salah satu daerah penyumbang bagi APBN,” ucapnya.