Samarinda, IDN Times - Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke sebagian wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) dan sebagian kawasan Penajam Paser Utara (PPU) menuai kritikan pedas dari sejumlah aktivis yang tergabung dalam Jaringan Advokasi Tambang (Jatam). Mereka menilai relokasi itu terkesan terburu-buru. Sebab yang menjadi keperluan Benua Etam saat ini adalah pemulihan lingkungan.
"Bukan tempat pemindahan ibu kota. Begitu pun dengan Jakarta, yang seharusnya mendapatkan perhatian khusus terkait polusi udara," kata Merah Johansyah, Koordinator Jatam Nasional dalam keterangan persnya, Senin (26/8).