Jelang Ramadan, 62 Pekerja Hiburan Malam Dirazia

Pontianak, IDN Times - Sebanyak 62 pekerja hiburan malam dijaring Satpol PP Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) dalam operasi “Cipta Kondisi” menjelang bulan Ramadan.
Petugas gabungan berhasil mengamankan sebanyak 62 orang pekerja hiburan malam dalam razia penyakit masyarakat (pekat). Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ketapang, Anwar menjelaskan bahwa operasi ini menyasar tiga lokasi berbeda.
1. Ada anak di bawah umur

Dari 62 orang tersebut, ditemukan satu orang masih di bawah umur. Anak tersebut akan menjalani pembinaan dan selanjutnya diserahkan kembali kepada orang tuanya.
“Kami menemukan 62 orang yang bekerja di tempat hiburan malam. Salah satunya masih anak di bawah umur,” ungkapnya, Kamis (27/2/2025).
Operasi ini digelar sebagai respons atas maraknya aktivitas pekat di wilayah Ketapang, terutama menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Anwar menegaskan, operasi serupa akan dilakukan secara berkala.
2. Dua orang mengidap sifilis

Anwar menerangkan, mereka kemudian menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat. Hasilnya, dua orang dinyatakan reaktif mengidap sifilis. Penyakit menular seksual yang berpotensi serius jika tidak segera ditangani.
“Kami akan terus melakukan penertiban. Kedepan, tindakan tegas akan diberikan kepada pelaku usaha yang melanggar aturan jam operasional yang ditetapkan pemerintah daerah,” paparnya.
Pemeriksaan menggunakan deteksi screening HIV ini mengungkap fakta mengejutkan. Kedua pekerja yang reaktif tersebut kini menjadi perhatian utama Dinas Kesehatan.
3. Pengidap sifilis akan diberi pengarahan dan pengobatan

Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Ketapang, Khairul Bahri menjelaskan bahwa pihaknya akan memanggil keduanya untuk diberikan pengarahan lebih lanjut.
“Setelah itu, mereka akan dirujuk ke puskesmas sesuai domisili untuk menjalani edukasi dan pengobatan intensif. Selama masa pengobatan, mereka diimbau untuk tidak melakukan kontak fisik guna mencegah penularan,” ucap Khairul.
Khairul juga menegaskan bahwa pemeriksaan serupa akan terus dilakukan, terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti pekerja hiburan malam. Kolaborasi dengan Satpol PP, TNI, dan Polri akan diperkuat untuk memastikan program pencegahan berjalan efektif.
“Pemeriksaan kesehatan semacam ini adalah bentuk pencegahan yang penting. Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melindungi masyarakat dari risiko penularan penyakit,” tukasnya.