Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tenggelam.
Ilustrasi Tenggelam. IDN Times/ istimewa

Samarinda, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, melaporkan seorang warga lanjut usia bernama Sudarto (73) meninggal dunia setelah terjatuh akibat jembatan penghubung Dusun II–III di Desa Martadah Baru terputus diterjang banjir.

1. Fondasi jembatan amblas diterjang banjir

ilustrasi banjir di wilayah perkotaan, dampak dari perubahan pola hujan (pexels.com/Dibakar Roy)

Kepala Pelaksana BPBD Tanah Laut, Aspi Setia Rahman, mengatakan tingginya curah hujan di wilayah tersebut menyebabkan debit air sungai meningkat hingga menggerus badan jalan dan membuat jembatan amblas.

“Korban melintasi jalan dan jembatan itu saat kondisi masih gelap pada waktu subuh. Korban tidak mengetahui jembatan sudah terputus sehingga terjatuh ke bawah jembatan yang amblas dengan kondisi air cukup dalam,” ujar Aspi diberitakan Antara di Tanah Laut, Sabtu (27/12/2025).

Ia menambahkan, BPBD Tanah Laut menerima laporan kejadian tersebut dari warga sekitar pukul 07.30 Wita. “Informasi terakhir, korban telah ditemukan dan dievakuasi oleh warga setempat untuk kemudian disemayamkan,” katanya.

2. Jembatan penghubung antar daerah putus kena banjir

Ilustrasi orang tenggelam (pixabay.com/Miller_Eszter)

Sementara itu, Kepala Desa Martadah Baru, Slamet Prayitno, membenarkan jembatan penghubung antar dusun tersebut putus akibat tergerus banjir yang dipicu oleh tingginya curah hujan.

3. Jembatan tidak bisa dipergunakan lagi

ilustrasi orang yang tenggelam (pexels.com/Luca Nardone)

Ia menjelaskan, jembatan tersebut merupakan akses vital bagi warga, terutama bagi anak-anak yang setiap hari melintasinya untuk berangkat ke sekolah. Untuk itu, pihak desa mengimbau masyarakat agar sementara waktu tidak melintasi jalan dan jembatan tersebut demi keselamatan.

“Kepada Bapak Bupati Tanah Laut, kami berharap jembatan ini bisa segera diperbaiki. Mohon bantuan pemerintah daerah,” ujar Slamet Prayitno.

Editorial Team