Juwita Diduga Dieksekusi di Dalam Mobil yang Disewa Pelaku

02 Apr 2025, 19:15 WIB

Mobil dan motor atas dugaan pembunuhan Juwita wartawati Banjarbaru, Kalsel.

Banjarmasin, IDN Times - Kasus dugaan pembunuhan wartawati Banjarbaru, Juwita (23) Kalimantan Selatan (Kalsel) terus bergulir. Sebuah mobil yang diduga jadi saksi bisu pembunuhan diamankan di Detasmen Polisi Militer Pangkalan TNI Angkatan Laut (Denpomal) Banjarmasin, Rabu (2/4/2025).

Mobil itu bernomor polisi DA 1256 PC warna hitam merek Daihatsu. Tak hanya mobil, satu unit kendaraan Yamaha Lexi milik korban juga turut diamankan. Kedua barang itu pun dipasangi garis polisi yang dibentangkan di kanopi samping gedung.

1. Jurnalis dibunuh dalam mobil

M Pazri, kuasa hukum keluarga korban Juwita.

Kuasa hukum keluarga korban, M Pazri pun menyampaikan, sebelum ditemukan tak bernyawa di jalan, diduga kuat bahwa korban dieksekusi dalam mobil tersebut. Mobil itu merupakan mobil yang disewa oleh pelaku oknum TNI AL berinisial J. Mobil ditemukan di Hulu Sungai Selatan, Kalsel.

“Ya tadi kami datang untuk memenuhi panggilan penyidik dan bisa kami sampaikan bahwa mobil ini diduga kuat tempat mengeksekusi korban Juwita,” katanya.

2. Motif pembunuhan belum diketahui

Juwita (jelbab krim) bersama sahabatnya

Meski kasus semakin terang, Pazri bersama tim belum mengetahui apa motif sebenarnya pembunuhan sadis yang dialami jurnalis Newsway.com itu.

"Ya kami belum mendapat keterangan resmi dari penyidik mengenai hasil pemeriksaan," katanya.

3. Pelaku J sudah jadi tersangka

Foto Juwita bersama terduga pelaku. (Dok. istimewa)

Pazri juga menyampaikan, bahwa ada alat bukti lainnya yang diamankan yakni pelapis antigores ponsel milik korban. Dan ia juga memastikan bahwa sekarang ini status pelaku sudah naik menjadi tersangka dan ditahan di Denpomal Banjarmasin untuk pemeriksaan mendalam.

"Pelaku telah berstatus tersangka, ia ditahan di Denpomal Banjarmasin selama 20 hari untuk pendalaman kronologis pembunuhan Juwita," bebernya.

Sebelumnya, kematian jurnalis wanita Juwita ditemukan di Jalan Gunung Kupang, Banjarbaru pada 22 Maret 2025 lalu. Warga yang pertama kali menemukan pun menduga bahwa kematian korban bukan kasus kecelakaan, karena ada beberapa luka lebam seperti bekas pukulan dan cekikan.