Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_8095.jpeg
Makan Bergizi Gratis. (IDN Times/Teri).

Pontianak, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Erna Yulianti mengatakan Pemprov Kalbar kekurangan ahli gizi untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah Kabupaten. Menurutnya, program MBG ini bagus namun jika gizinya tercapai kepada para penerima manfaat yakni anak-anak sekolah, balita, hingga ibu hamil.

“Masalah MBG ini bagus karena ini salah satu tujuannya memberikan peningkatan gizi yang menyasar anak-anak kita, gizi ini mulai dari anak usia balita, ibu hamil, anak sekolah supaya tidak jatuh dalam gizi buruk,” kata Erna, Kamis (2/9/2025).

1. Kerja sama dengan kampus yang punya sarjana ahli gizi

Kadinkes Kalbar, Erna Yulianti. (IDN Times/Teri).

Erna mengatakan, masih ada beberapa kabupaten di Kalbar yang masih kekurangan ahli gizi untuk program MBG ini, salah satunya adalah Kabupaten Kapuas Hulu.

“Kemarin kita sudah bicara bersama dengan Koordinator MBG bahwa nanti ada MoU antara Diskes Provinsi memfasilitiasi MoU dengan universitas yang memang mempunyai tenanga kesehatan khusus tenaga ahli gizi,” tuturnya.

Namun kata dia, ahli gizi yang akan direkrut ini harus sudah masuk dalam organisasi gizi untuk diberikan pembinaan agar ketika di lapangan timbul masalah, mereka akan dilindungi dengan baik.

2. Fresh graduate boleh bergabung

Ilustrasi MBG. (IDNTimes/Tunggul Damarjat)

Ahli gizi ini, kata Erna, nantinya akan berkoordinasi dengan pihak puskesmas atau Dinkes terkait menu yang akan diberikan.

“Kemarin yang tidak ada ahli gizi itu di Kapuas Hulu, yang memang kekurangan. Saya harap ada putra-putra dari Kapuas Hulu yang mau membantu yang di bidang ahli gizi,” jelasnya.

Mitra dapurnya sudah tersedia, namun pihaknya masih kekurangan ahli gizi di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

“Untuk Fresh Graduate boleh (bergabung) tapi harus daftar ke organisasi dulu supaya mereka diberiksn pelatihan dan mereka pun terlindingi dalam organisasi jika ada masalah,” tegasnya.

3. Bakal buat Satgas MBG

Siswa SMAN 1 Pontianak menerima MBG. (IDN Times/Teri).

Usai insiden dugaan keracunan MBG di sejumlah kabupaten di Kalbar, Pemprov Kalbar saat ini tengah membentuk Satgas MBG.

“Data terkait kebutuhan Ahli gizi MBG ini, kita sudah minta ke koordinator dan masih proses. Tapi kita sudah tau yang sudah bertugas dan kebutuhan selanjutnya. Kita juga sudah tau penanggungjawab SPPG tiap daerah,” katanya.

Erna bilang, Satgas MBG tingkat Provinsi tengah dibentuk, nantinya akan ada peran masing-masing dalam program tersebut, sehingga masalah keracunan MBG seperti di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara tidak terjadi lagi.

“Jadi ini sedang proses kita bentuk dibawah Pemprov Kalbar. Sedang kita susun terkait ini untuk benar- benar kita lihat terkait Satgas tersebut,” tukasnya.

Editorial Team