Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anggaran senilai Rp120 miliar sudah disiapkan pemerintah untuk perbaikan akses di Mahulu. (Dok. Pemprov Kaltim)
Anggaran senilai Rp120 miliar sudah disiapkan pemerintah untuk perbaikan akses di Mahulu. (Dok. Pemprov Kaltim)

Tarakan, IDN Times – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) resmi menandatangani kesepakatan bersama untuk memperkuat kerja sama pembangunan daerah, khususnya di sektor infrastruktur perbatasan.

Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur Kaltim Dr H Rudy Mas’ud (Harum) dan Gubernur Kaltara H Zainal Arifin Paliwang di Ruang Lotus Swiss-Belhotel Tarakan, Kamis (7/8/2025).

Fokus utama kerja sama ini adalah peningkatan infrastruktur jalan, terutama di kawasan perbatasan yang masih minim akses. Gubernur Harum menyebut banyak ruas jalan di Kaltim dan Kaltara yang rusak parah, bahkan masih berupa jalan tanah meski Indonesia sudah 80 tahun merdeka.

"Kami percaya, kerja sama ini akan mengubah tantangan menjadi peluang ekonomi baru. Problem is opportunity," ujar Gubernur Harum dalam akun Instagram Pemprov Kaltim.

1. Sinergi pembangunan perbatasan Kalimantan

Gubernur Kaltim, Rudy Masud. (Dok. Pemprov Kaltim)

Ia mengajak Pemprov Kaltara untuk bersinergi memperjuangkan pembangunan infrastruktur perbatasan ke pemerintah pusat, mengingat wilayah perbatasan juga merupakan simbol kedaulatan negara.

Saat ini, Pemprov Kaltim telah membuka akses jalan dari Mahakam Ulu (Kaltim) menuju Malinau (Kaltara). Dampaknya langsung dirasakan masyarakat. Jika sebelumnya butuh waktu seminggu untuk menembus jalan tersebut, kini hanya sekitar dua jam.

"Masyarakat sangat senang, akses yang dulu sulit kini jauh lebih mudah," tambah Harum.

Kesepakatan ini juga mencakup pembangunan akses jalan strategis dari Long Bagun hingga Apau Kayan. Jalur ini penting bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mempercepat distribusi barang dan jasa hingga ke pelosok serta memperkuat kedaulatan nasional.

2. Prioritas pembangunan di Kaltim

Penertiban truk ODOL yang melintas di OKI. (Dok. Sat Lantas Polres OKI)

Selain itu, program ini sejalan dengan prioritas pembangunan Jospol Kaltim, seperti jalan tol dan nontol, jembatan, pelabuhan, hingga jaringan komunikasi.

Gubernur Harum juga menyoroti pentingnya menjaga jalur Berau (Kaltim) – Bulungan (Kaltara) dari kendaraan over dimension over load (ODOL).

“Akses jalan harus kita jaga bersama. Truk ODOL, khususnya yang mengangkut alat berat di atas 30 ton, sebaiknya dialihkan lewat jalur sungai atau laut,” tegasnya.

Ia mengingatkan, kerusakan jalan akan berdampak besar, seperti terganggunya distribusi bahan pokok, lonjakan harga, dan meningkatnya inflasi.

3. Kolaborasi dua provinsi bisa ditingkatkan

General Manager PLN Kaltimra Joice Lanny Wantania dan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang. Foto PLN

Sementara itu, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang menyambut baik kerja sama ini dan berharap kolaborasi kedua provinsi bisa terus ditingkatkan.

“Saya sangat senang. Kaltim sebagai saudara tua tetap ingin berkolaborasi dengan Kaltara. Terima kasih Pak Gubernur, pergerakan Kaltim luar biasa cepat,” kata Zainal.

Editorial Team