Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi HIV AIDS (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi HIV AIDS (IDN Times/Aditya Pratama)

Samarinda, IDN Times - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur memperluas akses layanan pengobatan HIV/AIDS dengan menyediakan layanan gratis di 272 fasilitas kesehatan. Langkah ini ditempuh untuk menekan laju penyebaran virus di masyarakat.

“Saat ini terdapat 272 klinik layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan (PDP) di seluruh Kaltim yang siap melayani konsultasi dan pemberian obat antiretroviral (ARV) tanpa biaya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, pada peringatan Hari AIDS Sedunia tingkat Kaltim diberitakan Antara di Samarinda, Senin (1/12/2025).

1. Fasilitas layanan kesehatan untuk HIV AIDS

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Jaya Mualimin. (Dok. Istimewa)

Fasilitas layanan tersebut meliputi puskesmas, klinik swasta, praktik mandiri, hingga rumah sakit rujukan yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.

Menurut Jaya, perluasan akses ini dilakukan karena data tahun 2025 mencatat 1.018 kasus HIV, 223 kasus AIDS, dan 112 kematian akibat penyakit tersebut di Kaltim.

Pemerintah juga menerapkan program penanggulangan terpadu melalui ATM (AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria), yang berjalan simultan untuk menurunkan angka penularan ketiga penyakit tersebut.

2. Menekan perkembangan HIV AIDS

ilustrasi positif HIV Aids (freepik)

Ia menegaskan bahwa kedisiplinan pasien dalam mengonsumsi ARV sangat penting agar perkembangan virus dapat ditekan.

“Pengobatan yang teratur terbukti mampu menurunkan jumlah virus hingga ke level aman, sehingga ODHA dapat hidup normal, produktif, dan tidak menularkan penyakit,” ujarnya.

Selain pengobatan, edukasi terus digencarkan, terutama mengenai perilaku berisiko seperti hubungan seksual tidak aman dan penggunaan jarum suntik bergantian. Kampanye kesehatan juga menyasar komunitas rentan untuk meningkatkan kesadaran soal bahaya penularan melalui cairan tubuh.

3. Penanganan pasien penderita HIV AIDS

Infografis kasus HIV AIDS di provinsi Indonesia tahun 2022 dari Kementerian Kesehatan RI. By Aditya Pratama IDN Times

Masyarakat pun diminta tidak mendiskriminasi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), karena virus tidak mudah menular melalui interaksi sosial biasa seperti bersalaman atau berbagi makanan.

“Penghapusan stigma menjadi prioritas agar pasien merasa aman dan tidak takut memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan,” katanya.

Jaya menambahkan, ibu hamil yang terdiagnosis positif juga mendapatkan pengobatan khusus untuk mencegah penularan virus kepada bayi.

Editorial Team