Nampak peserta kegiatan LGBT di Pentacity Balikpapan menerima penghargaan. Sumber: Istimewa
Dikonfirmasi mengenai kegiatan LGBT, General Manajer Pentacity Shopping Mall Balikpapan, Yudi Saharudin mengaku kecolongan. Sebenarnya, pihaknya tak bermaksud memberikan ruang bagi kaum LGBT berkegiatan di Mal Pentacity. Namun, lantaran pihak penyelenggara memberikan keterangan berbeda, pihaknya seperti dibohongi.
“Katanya (penyelenggara) acara itu untuk mereka latihan. Jadi kami hanya menyediakan fasilitas panggung untuk latihan. Tapi ternyata ada kompetisi, dan ada pesertanya yang seperti kalian sebut (kaum LGBT),” terangnya.
Hal tersebut juga lah yang membuat pihak Mal Pentacity Balikpapan enggan bersurat kepada kepolisian soal izin keramaian kegiatan LGBT.
“Kami setiap acara pasti minta surat izin dari kepolisian. Tapi kami pikir itu acara untuk latihan, bukan show. Jadi, ya sudah, kami biarkan,” terangnya.
Meski begitu, Yudi menyampaikan permohonan maafnya atas terselenggaranya kegiatan LGBT di Pentacity Balikpapan.
“Saya mengakui jika kesalahan ini juga tetap tanggung jawab kami pihak mal,” ujarnya.
Dia berjanji, peristiwa ini akan menjadi evaluasi besar bagi Mal Pentacity Balikpapan. Sehingga, kegiatan serupa tak akan pernah terulang kembali di mal tersebut.
“Setelah ini kami akan konsisten menanyakan soal surat izin dari kepolisian,” pungkasnya.