Sejumlah warga Rasau Jaya, Kubu Raya antre untuk mendapatkan air bersih. (IDN Times/PMI Kalbar).
Asrul menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan satgas BPBD Provinsi Kalbar. Bahkan, kata Asrul, pihaknya juga sudah menyurati dalam hal penambahan armada BPBD untuk membawa sumber air bersih.
“Komunikasi tetap berjalan. Anggaran distribusi air bersih ini dari anggaran Penanggulangan Bencana PMI Provinsi Kalimantan Barat,” jelasnya.
Sementara itu, jika ada suatu wilayah yang mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih, warga dapat melaporkan ke call center PMI Kalbar.
“Laporan masuk Ke Call Center PMI Kalbar, karena kita membuka pengaduan kebutuhan air bersih di whatsapp, call dan SMS di 081287000060. Sehari bisa 3 hingga 4 permintaan yang masuk dari masyarakat, pondok pesantren, dan lainnya,” ucap Asrul.
Kebanyakan dari mereka yang kekurangan air bersih karena tampungan air hujannya habis. Sementara sumber mata air di dekat tempat tinggalnya juga kering.
“Kondisi wilayah terdampak lahan terbakar berjarak 500 meter hingga 1 kilometer kita distribusikan air bersih, karena memang biasanya kalo sudah lahan terbakar, akses air parit mereka disedot untuk pemadaman, dan semua serba kesulitan, kita hadir sebagai pengganti,” papar Asrul.
Dari tim yang turun di lapangan, kata dia, sudah ada sejumlah warga yang terpaksa harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Menurut tim di lapangan, sudah ada menggunakan air galon, atau air mineral untuk mencukupi kebutuhan minum, yang benar benar tampungan air hujannya kosong,” tutup Asrul.