Sekretaris Damkar dan Penyelamatan Kota Banjarmasin, Muchlis.
Menurut Muchlis, kasus kebakaran di Banjarmasin 90 persen di antaranya disebabkan faktor manusia karena tidak memperhatikan keamanan peralatan kelistrikan. Ia melihat banyak alat listrik yang tidak standar seperti kabel, terminal, dan penghantar listrik lainnya.
Apabila kabel yang digunakan tidak standar maka risiko korsleting sangat tinggi, apalagi ditinggal dalam keadaan terpasang.
Ia pun menyarankan kabel yang tercolok ke terminal apabila mau ditinggalkan misalnya ingin tidur, maupun keluar rumah harap disiplin melepaskannya. Kalau tidak risiko kebakaran bisa mengancam.
"Ini yang penting, kasus kebakaran paling banyak terjadi saat malam hari saat jam istirahat. Itu diduga kuat karena alat kelistrikan yang tidak standar dan masih dalam keadaan terpasang. Kami mengimbau agar warga melepas colokan saat beristirahat maupun keluar rumah," katanya.