Ilustrasi hoaks (123rf.com/ximagination)
Konten Rizky Kabah yang menghina warga Dayak pun mendapat kecaman keras dari masyarakat adat, dan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Dayak di Kalimantan Barat. Salah satu masyarakat adat Dayak, Iyen, menyampaikan kekecewaannya dan menyebut bahwa pernyataan tersebut sangat melukai harga diri masyarakat Dayak.
“Sebagai orang Dayak, saya merasa sangat terpukul, terhina, dan difitnah. Saudara Rizky mengatakan bahwa orang Dayak adalah penganut ilmu hitam. Itu tidak benar dan tidak bisa kami terima,” sebutnya.
Menurutnya, tuduhan tersebut tidak hanya menyudutkan, tetapi juga merusak citra masyarakat Dayak yang selama ini dikenal menjunjung nilai-nilai kearifan lokal dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang dalam kepercayaan Dayak dikenal dengan sebutan Jubata.
Tak hanya itu itu, perwakilan dari Ormas Takin Benawi, Adrianus Rumpeh menegaskan, bahwa langkah pelaporan ini merupakan hasil dari dorongan seluruh ormas Dayak di Kalbar yang merasa tersinggung dan dilecehkan oleh pernyataan tersebut.
Adrianus juga mengingatkan para konten kreator, baik di Kalimantan maupun di tingkat nasional, untuk berhati-hati dalam membuat pernyataan di media sosial, khususnya yang berkaitan dengan suku, agama, dan budaya.
“Dalam hitungan detik, sebuah konten bisa ditonton ribuan orang. Kalau isinya menyesatkan, akan berdampak buruk terhadap citra kami di mata publik. Padahal kenyataannya, Dayak adalah suku yang menjunjung nilai-nilai luhur, bukan penganut ilmu hitam,” tukasnya.