Banjarmasin, IDN Times - Kasus stunting atau masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi masih menjadi perhatian Pemerintah Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel).
Prevalensi stunting di Kota Seribu Sungai ini cukup tinggi yakni 27,8 persen. Meskipun demikian, Kota Banjarmasin masih digolongkan terendah bila dibanding dengan delapan daerah lain di Kalsel.
"Hampir semua anak stunting penyebabnya karena faktor kemiskinan. Kalau miskin ini menjadi kompleks, mulai tidak bisa memperhatikan gizi, kebersihan, sanitasi dan faktor stunting lainnya. Oleh sebab itu, ini perlu uluran kita semua dan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin M Ramadhan, Jumat (19/8/2022).