Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Safira Laksmi Dewi dan Prayogo Aryobimo siswa SMA Nasional KPS Balikpapan peraih perak dalam OPSI 2025
Safira Laksmi Dewi dan Prayogo Aryobimo siswa SMA Nasional KPS Balikpapan peraih perak dalam OPSI 2025 (IDN Times/Istimewa)

Intinya sih...

  • Safira Laksmi Dewi dan Prayogo Aryobimo dari SMA Nasional KPS Balikpapan meraih medali perak OPSI 2025 tingkat nasional.

  • Keduanya awalnya ragu, namun tetap percaya pada proses, bekerja keras, dan tidak menyerah untuk meraih prestasi tersebut.

  • Prestasi mereka menjadi modal penting untuk pendidikan tinggi, masuk dalam 18 tim terbaik tingkat nasional dari 5.357 peserta.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Balikpapan, IDN Times – Dua pelajar SMA Nasional KPS Balikpapan, Safira Laksmi Dewi dan Prayogo Aryobimo, berhasil meraih juara dua dan membawa pulang medali perak pada ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2025 tingkat nasional. Keduanya juga menerima dana apresiasi sebesar Rp20 juta. Kompetisi diselenggarakan di Ubaya Sports Center, Kampus Ubaya Tenggilis Surabaya, pada 10–16 November 2025.

Safira dan Prayogo tergabung dalam Tim Chemistwin, bertanding pada kategori SMA bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mereka mengusung riset berjudul Rekayasa Material Super Hidrofobik dari Serat Lignoselulosa Limbah Tebu (Saccharum officinarum L.) melalui Modifikasi Permukaan Berbasis Nanoteknologi sebagai Pelapis Anti-Air Berkelanjutan.

“Kami sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian ini. Meraih medali perak menjadi pengalaman yang sangat berarti,” ujar Safira Laksmi Dewi kepada IDN Times, Selasa (18/11/2025).

1. Sempat ragu melihat banyak peserta dengan kemampuan luar biasa.

Booth Pameran OPSI 2025 perwakilan Kaltim yang dibangun peraih juara dua nasional siswa SMA Nasional KPS (IDN Times/istimewa)

Safira bercerita, pada awalnya mereka sempat ragu melihat banyak peserta dengan kemampuan luar biasa. Namun keduanya memilih fokus pada proses, bekerja keras, dan tidak menyerah.
“Dengan izin Allah dan dukungan keluarga serta guru, kami bisa membawa pulang medali perak untuk Kaltim,” katanya.

Menurut Safira, prestasi ini menjadi motivasi untuk terus berkembang dan berharap semakin banyak kesempatan penelitian bagi pelajar di Kalimantan Timur.
“Banyak potensi peneliti hebat di Kaltim, hanya saja belum semua mendapat fasilitas memadai. Kami berharap dukungan sarana penelitian semakin kuat ke depannya,” tambahnya.

Ia juga berharap tahun depan SMA Nasional KPS Balikpapan dapat kembali tampil dan meraih medali emas.

2. Jadi modal penting untuk pendidikan tinggi

Safira Laksmi Dewi dan Prayogo Aryobimo perwakilan Kaltim dalam OPSI 2025 (IDN Times/istimewa)

Ayah Safira, Kuswanto, yang juga Direktur Pengendalian Penyelenggaraan Pemerintahan dan Perizinan Pembangunan Otorita IKN, mengungkapkan kebanggaannya.
“Ini menjadi pemacu bagi anak saya untuk semakin menekuni sains dan menjadi modal penting untuk pendidikan tinggi nanti, terutama jika ingin masuk universitas top dunia,” ujarnya.

Ia meyakini banyak talenta muda Kalimantan yang tak kalah hebat, hanya perlu diberi kesempatan dan fasilitas yang lebih baik oleh pemerintah daerah.

Guru pembimbing mereka, Indah Gunawan Hulu, juga mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian anak didiknya.
“Alhamdulillah anak bimbing kami berhasil meraih juara dua. Kami membekali mereka bukan hanya pemahaman ilmiah, tetapi juga mental pantang menyerah, kejujuran penelitian, dan keberanian tampil,” tuturnya.

Indah menceritakan bagaimana keduanya bekerja sangat tekun, bahkan sering pulang larut dan mengulang percobaan berulang kali ketika hasil belum sesuai harapan.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya soal ilmu, tetapi juga pembentukan karakter dan ketangguhan.

3. Masuk dalam 18 tim terbaik tingkat nasional

Safira Laksmi Dewi dan Prayogo Aryobimo juara dua OPSI 2025 foto bersama Guru pembimbingnya Indah Gunawan Hulu (IDN Times/istimewa)

Safira, yang juga Ketua OSIS, serta Prayogo sebagai Wakil Ketua OSIS, berhasil menjadi bagian dari 18 tim terbaik dari total 5.357 peserta OPSI 2025. Indah menekankan pentingnya manajemen waktu, kerja tim yang solid, serta keberanian belajar dari kegagalan sebagai fondasi utama yang membawa mereka ke panggung nasional.

“Semoga prestasi ini menginspirasi seluruh siswa Kalimantan Timur untuk terus bermimpi, berusaha, dan percaya pada kemampuan diri. Hari ini kita bangga, besok kita melangkah lebih jauh,” pungkasnya.

Editorial Team