Kerukunan Antar Umat Beragama, Ajarkan Toleransi ke Teman Tuli

Balikpapan, IDN Times - Perayaan Natal menjadi momen membahagiakan bagi umat Kristiani di seluruh dunia. Momen kelahiran Yesus Kristus yang menggambarkan kasih Tuhan di dunia. Suka cita dan damai pun dirasakan. Seperti yang saat ini dirasakan oleh Dumasary Murny bersama keluarganya.
Sary, begitu ia disapa, mengatakan jika momen Natal kali ini dipenuhi rasa kebahagiaan. Meski masih dengan keadaan yang sama, di tengah pandemik namun tak mengurangi rasa antusias ia dan keluarganya. Bahkan yang membuatnya lebih bahagia, momen ini ia habiskan bersama teman-teman disabilitas tuli yang memang sangat dekat dengannya.
"Memang berbeda dari tahun sebelumnya. Saya usulkan untuk mengajari teman-teman tuli yang berbeda agama bagaimana menikmati Natal," ujarnya bersemangat, saat dihubungi IDN Times, Jumat (24/12/2021).
1. Disambut antusias teman tuli
Kesatuan hati dalam balutan toleransi, menjadi ungkapan yang pas menunjukkan waktu yang ia lakukan bersama teman-teman disabilitas tuli. Ia menggambarkan, bagaimana antusiasnya teman-teman tuli ikut membantunya menghiasi pohon Natal dan belajar ungkapan-ungkapan dalam menghargai antar-umat beragama.
"Mereka begitu terpesona. Saat mendekorasi pernak-pernik Natal juga penuh semangat," tuturnya.
Satu hal yang ia ajarkan kepada teman disabilitas tuli, bahwa siapa pun dan apa agama yang dianut tak merubah keyakinan untuk saling menghargai dan menghormati.
Sary menegaskan, jika kedudukan manusia di mata Tuhan adalah sama.