Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Gubernur Kaltim merespons tragedi Muara Kate dan menghentikan seluruh aktivitas hauling batu bara di jalan umum. (Dok. Istimewa)
Perseteruan antara warga di Batu Kajang dan Muara Kate dengan aktivitas hauling batu bara bukan hal baru. Masalah ini mulai memanas sejak 2023, ketika truk-truk tambang mulai intens melintasi jalan umum, bercampur dengan kendaraan warga. Akibatnya, kondisi jalan rusak parah, penuh lubang hingga setinggi lutut orang dewasa, terutama sulit dikenali saat hujan. Angka kecelakaan pun meningkat.
Kemarahan warga pun memuncak. Warga Batu Kajang, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Muara Kate, mayoritas kaum ibu, melakukan blokade jalan dengan kursi plastik. Sayangnya, aksi ini tidak mampu menghentikan truk-truk batu bara yang nekat menerobos barikade.
Tragedi pun terjadi. Pada 1 Mei 2024, seorang ustaz muda bernama Teddy meninggal dunia, diduga ditabrak truk batu bara di Songka. Menyusul, Pendeta Veronika tewas di tanjakan Marangit pada Oktober setelah truk tambang gagal menanjak.
Puncaknya terjadi pada 15 November 2024, ketika posko warga di Muara Kate diserang oleh orang tak dikenal menjelang subuh. Russell tewas, sedangkan Anson mengalami luka kritis. Rentetan peristiwa ini memicu aksi besar-besaran pada 15–17 April 2025. Ribuan warga menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Kaltim dan DPRD Kalsel, menuntut penghentian aktivitas hauling yang dinilai ilegal dan membahayakan keselamatan.
“Perusahaan tidak hanya menggunakan jalan negara, tapi juga diduga melakukan intimidasi melalui vendor-vendor mereka,” ujar Irvan dari LBH Samarinda.
Meskipun Kompolnas dan Komnas HAM telah turun tangan, hingga kini belum ada perkembangan signifikan. Pelaku penyerangan terhadap Russell belum terungkap, dan truk-truk hauling masih bermain kucing-kucingan dengan warga. “Kasus Muara Kate menjadi perhatian kami, dan saya pastikan penyidikan akan berjalan secara profesional,” tegas Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro beberapa waktu lalu.
Baru-baru ini, warga kembali mengamankan puluhan truk batu bara yang melintas secara ilegal di jalan negara, tepatnya di Muara Kate, pada Selasa dini hari (2/6/2025). Ada sekitar 50 truk berpelat Kalimantan Selatan yang terjaring.