Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)
Ketua Komisi 3 DPRD Samarinda Angkasa Jaya mengaku sudah mengetahui adanya mosi tidak percaya ditujukan untuknya. Meskipun begitu, ia tetap tenang menanggapi serta menganggap hanya persoalan persoalan personal dibawa hingga urusan pekerjaan.
“Lucu, ini talk about likes and dislike saja. Tidak suka secara personal, ya sah sah saja. Tapi sampai buat mosi tidak percaya kan ini lucu, emangnya di tatib dewan ada? Kan tidak ada,” ungkapnya saat ditemui.
Jaya mempertanyakan dalih pengusung mosi tak percaya yang menyebut kinerja Komisi 3 selama dua tahun terakhir tidak maksimal. Padahal dalam struktur pengurus komisi terdapat ketua, wakil komisi, dan sekretaris komisi.
“Kenapa hanya saya, kan ada wakil ketua komisi, ada Sekretaris komisi.Kalau saya tidak bisa, pasti saya serahkan ke wakil atau sekretaris. Kenapa hanya saya yang di minta mundur. Mustinya kami bertiga. Ini mengada ada,” jelasnya.
Masa pandemik COVID-19, Jaya mengakui ada kebijakan pembatasan kegiatan termasuk terjadi di DPRD Samarinda. Ada beberapa kegiatan anggota yang memang tidak memperoleh persetujuan Ketua Komisi 3.
“Saya sudah optimalkan kerja kerja komisi, seperti mereka menyurat untuk lakukan perjalanan dinas, saya tanda tangani. Kalaupun ada yang tidak saya sikapi, itu perkara, adanya pembatasan kegiatan. Ngantor aja kan harus Zoom. Trus kok mereka marah," ungkapnya.