Banjarmasin, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarmasin di Kalimantan Selatan (Kalsel) menerima bendera kirab bendera pemilihan umum dari KPU Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (3/7/2023).
Proses serah terima terjadi di Siring Balai Kota Banjarmasin.
Kemeriahan penyerahan bendera ini kemudian dimeriahkan dengan konvoi belasan perahu klotok yang dihiasi dengan bendera partai politik kontestan pemilu di Banjarmasin.
Ketua KPU Banjarmasin Rusnailah menyampaikan, tempatnya menjadi kota pertama di Kalsel yang menerima bendera kirab dari KPU Kalteng.
Bendera kirab itu digilir mengelilingi di 30 Provinsi di Indonesia di mana Banjarmasin menerima giliran penerima bendera kirab.
"Setelah Kalteng, bendera kirab ini berada di Kalsel dan Banjarmasin yang pertama. Ini bertujuan agar masyarakat tahu dan partisipasinya dalam menyukseskan pemilu yang akan datang meningkat," katanya.
Kegiatan kirab pemilu 2024 akan berlangsung selama tujuh hari. Semua peserta parpol turun dalam menyosialisasikan penyelenggaraan pemilu, menggunakan perahu klotok yang dihiasi berbagai informasi pemilu dan bendera parpol.
Susur sungai bergerak ke seluruh lima Kecamatan di Kota Banjarmasin dengan berkeliling. Sekaligus pembagian selebaran mengenai informasi Pemilu 2024.
"Kirab pemilu ini berjalan tujuh hari, banyak rangkaian kegiatannya, tentunya menyebarkan soal informasi Pemilu 2024 mendatang,"
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina berharap penyelenggaraan kirab itu akan memperoleh respons baik oleh masyarakat. Sehingga tujuan pemilu benar-benar dirasakan warga Kota Banjarmasin.
Selain itu, tentu pemilu nanti bisa berjalan secara aman, damai dan lancar. Begitu juga dengan panitia bisa melaksanakan tugasnya secara profesional.
"Semoga pemilu nanti terpilih wakil rakyat maupun presiden dari pilihan rakyat. Semoga prosesnya aman dan lancar, pemkot terus memberikan dukungan untuk itu," ucapnya.
Ketua KPU Provinsi Kalsel Andi Tenri Sompa mengharapkan agar pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang bisa berjalan dengan sukses, damai, tanpa ada perpecahan. Tidak ada kekerasan, ancaman dan seluruh rakyat Indonesia bisa merasakan kebahagiaan sama untuk memilih pemimpin baru.
Di sisi lain, Ia mengungkapkan, jumlah data pemilih di Kalsel tercatat ada 3.025.220 jiwa yang kebanyakan pemilih dari milenial yang mencapai 50 persen lebih. "Kalau di Kalsel jumlah pemilih ada 3 juta, saya berharap pemilu berjalan baik," katanya.