Ilustrasi pekerja pabrik. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)
Mawar bekerja di perusahaan swasta di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur ini kira-kira lima tahun. Pekerjaan ini adalah pekerjaan pertamanya setelah lulus dari perkuliahan dan ia tekuni sampai sekarang. Ia mengakui, bekerja di bidang tersebut memang sesuai minatnya, kendati dari segi gaji, memang sangat pas-pasan.
Perempuan yang telah berkeluarga ini memiliki seorang anak berusia 4 tahun. Sang suami bekerja di perusahaan swasta bidang alat berat. Ia bersyukur sang suami tidak mengalami pemotongan gaji. Meskipun ada pengurangan uang lembur dari perusahaan.
"Ya kalau sebelum dipotong cukup pendapatan kami digabung. Tapi sejak dipotong jadi ngepas. Karena uang suami juga dialokasikan untuk nyicil rumah sampai 50 persen. Suami juga masih ngasih ke orang tua, jadi yang tersisa gak sampai Rp1,5 juta per bulan. Makanya ditambahan dari pemasukan saya. Eh, dipotong," ungkapnya.
Mawar saat ini masih tinggal bersama keluarga kecilnya di rumah orangtuanya. Selain orang tua, ia juga tinggal dengan dua adik kandungnya.
Selain dipotong 20 persen, di perusahaan tempatnya bekerja memang juga kerap terlambat membayar gaji. Kendati begitu i mau tak mau menerima. Pasalnya beberapa kali melamar kerja di tempat lain ia masih belum diterima. Salah satu alasannya adalah karena ia telah berkeluarga.