ilustrasi validasi dokumen kesehatan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan (IDN Times/Mela Hapsari)
Salah seorang penumpang asal Balikpapan, Sabrina (38) menuturkan, ia berpergian dari Balikpapan ke Jakarta untuk menengok orangtuanya yang sakit. Saat berangkat pesawat yang ditumpanginya tak menerapkan seat distancing.
"Saya maunya naik pesawat yang seat distancing tapi jam penerbangannya gak cocok, jadi terpaksa menggunakan pesawat lain yang duduk tanpa jarak antar penumpang," kata Sabrina saat dihubungi IDN Times pada Senin (22/12/2020).
Ia terbang ke Jakarta pada 18 Desember lalu saat hari pertama mulai diterapkan rapid test antigen. Padahal ia dan keluarganya sudah terlanjur menjalani rapid test antibodi beberapa hari sebelumnya.
"Sudah tidak ada waktu lagi, tahunya harus rapid test antigen sudah terlalu malam. Takut juga kalau gak bisa berangkat. Tapi saya menelpon call center, kata pihak maskapai tidak apa-apa pakai rapid test antibodi. Jadi saya dan keluarga akhirnya memutuskan tetap menggunakan rapid test antibodi biasa," katanya.
Sabrina juga menuturkan, saat itu ia berangkat ke Jakarta menggunakan pesawat pagi. Sejak dini hari, ia dan keluarganya sudah bersiap diri dan pergi ke bandara.
Mulai dari pintu masuk keberangkatan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, pemeriksaan berlapis dilalui. Suhu tubuh, tiket, identitas, serta pemeriksaan surat keterangan nonreaktif virus corona yang harus mendapatkan validasi dari pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bandara.
"Syukurlah masih bisa berangkat ke Jakarta, mungkin karena masih hari pertama pelaksanaan peraturan wajib rapid test antigen," kata Sabrina.
Saat pulang dari Jakarta ke Balikpapan pada 21 Desember kemarin, ternyata ia masih diizinkan menggunakan hasil pemeriksaan rapid test antibodi yang dimilikinya. Ia bersyukur tak harus mengeluarkan uang ekstra demi membayar biaya rapid test antigen yang tak murah.
"Waktu pulang ke Balikpapan, dari pihak bandara dan maskapai masih boleh pakai surat keterangan nonreaktif rapid test biasa. Tapi petugas maskapai mengingatkan kalau berpergian lagi harus pakai yang rapid test yang antigen," katanya.
Selain itu, ia juga menuturkan di masa pandemik ini, setiap penumpang wajib mengisi eHAC (electronic Health Alert Card) yang wajib ditunjukkan ke petugas saat tiba di bandara yang dituju.