KKP Gandeng Cina dalam Penataan Perairan Teluk Balikpapan

Balikpapan, IDN Times - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut (PRL) menata ruang laut Teluk Balikpapan dengan pendekatan ekonomi biru berkelanjutan. Penataan ini dilakukan seiring posisi Teluk Balikpapan sebagai kawasan strategis penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Direktur Jenderal PRL KKP, Kartika Listriana, mengatakan penataan ruang laut menjadi dasar pemanfaatan wilayah laut secara optimal dan berkelanjutan. Salah satu bentuk konkret adalah kolaborasi dalam proyek Joint Marine Spatial Planning (Joint MSP Project) di Teluk Balikpapan.
“Kami membuka peluang kerja sama dengan berbagai negara mitra. Salah satunya China, yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam menata Kota Xiamen hingga menjadi kota maju, tertata, dan terintegrasi pengelolaannya antara wilayah darat dan laut,” ujar Kartika diberitakan Antara di Jakarta, Kamis (5/6/2025).
1. Mitra strategis pengelolaan Teluk Balikpapan
Proyek ini turut melibatkan Fujian Institute for Sustainable Oceans (FISO), Xiamen University, sebagai mitra strategis dalam memperkuat tata kelola ruang laut berbasis ekonomi biru.
Teluk Balikpapan dipilih sebagai lokasi proyek karena dinilai memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar serta kompleksitas pemanfaatan ruang laut yang tinggi. Kawasan ini juga menjadi rumah bagi permukiman nelayan, aktivitas perikanan tangkap, pelabuhan, industri maritim, jalur migrasi biota endemik, hingga kawasan hutan mangrove yang luas.
“Saya yakin kolaborasi ini sangat bermanfaat dan bisa direplikasi di wilayah pesisir lain melalui program prioritas penataan ruang laut,” tambah Kartika.