Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Istana Negara di IKN, Rabu (7/8/2024). (Umi Kalsum/IDN Times)
Istana Negara di IKN, Rabu (7/8/2024). (Umi Kalsum/IDN Times)

Penajam, IDN Times - Nyoman Nuarta, desainer Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), menjelaskan perubahan warna bangunan ikonik tersebut yang selama ini dianggap gelap dan beraura mistis.

Dalam wawancara dengan ANTARA di Jakarta, Sabtu (10/8/2024), Nyoman mengungkapkan bahwa warna kuningan di bagian depan Istana Garuda akan berubah seiring waktu. Proses alami yang disebut patina akan mengubah warna kuningan tersebut menjadi hijau kebiruan.

"Warna kuningan di bagian depan akan berubah menjadi hijau, tergantung kondisi alam. Proses oksidasi secara perlahan akan mengubahnya menjadi biru toska," jelas Nyoman.

1. Penjelasan detail dari desainer Patung Garuda Wisnu Kencana

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengecek rumput Istana Negara saat temu Pemred media di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (7/8/2024). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Nyoman menyebutkan bahwa proses serupa juga terjadi pada Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, yang juga merupakan karyanya.

Struktur bilah pada Istana Garuda terbuat dari baja tahan cuaca yang awalnya berwarna kemerahan. Namun, dalam satu hingga dua tahun, warna ini akan menjadi lebih gelap akibat paparan cuaca.

"Struktur bilahnya pertama berwarna kemerahan, tapi setelah terkena hujan dan cuaca, warnanya akan semakin gelap," tambah Nyoman.

Dia memberikan contoh jembatan-jembatan di Amerika Serikat, terutama di New York, yang memiliki warna serupa dengan Istana Garuda IKN dan Patung GWK Bali.

Rangka di belakang bilah tersebut terbuat dari material perforated, yaitu pelat baja berlubang yang juga tahan terhadap cuaca. Nyoman menekankan bahwa material ini memiliki daya tahan hingga ratusan tahun.

2. Alasan pemilihan warna gelap pada Istana Garuda

Suasana Istana Negara dan Istana Garuda terlihat dari kawasan Sumbu Kebangsaan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (28/7/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.

Nyoman juga menjelaskan alasan pemilihan warna gelap pada Istana Garuda. Ia sengaja menghindari warna-warna mencolok seperti emas yang umum digunakan pada bangunan mewah.

"Banyak orang terbiasa melihat warna-warna menyala seperti emas, tapi saya tidak ingin menggunakan warna seperti itu untuk Istana Garuda," ujar Nyoman.

Nyoman menambahkan bahwa rangka dalam Istana Garuda dibuat dengan sangat teliti dan menggunakan baja dari Krakatau Steel. Semua rangka dibuat khusus dan bukan produk pasaran.

"Rangka di dalam istana dibuat sendiri, tidak dibeli di toko. Kami menggunakan baja dari Krakatau Steel, dan semuanya dibuat secara khusus," tegasnya.

3. Pentingnya penggunaan produk lokal dalam proyek ini

Suasana pembangunan di kawasan IKN terkini. (IDN Times/Umi Kalsum)

Selain itu, Nyoman menekankan pentingnya penggunaan produk lokal dalam proyek ini, sesuai dengan peraturan tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Ia memastikan bahwa semua material yang digunakan memenuhi persyaratan TKDN sebagai bentuk komitmen terhadap industri lokal.

"Kami mematuhi peraturan TKDN dengan menggunakan produk lokal dalam pembuatan Istana Garuda. Ini bukan proyek sembarangan, semuanya dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti," katanya.

Dengan perhatian terhadap detail dan pemilihan material yang tahan lama, Nyoman berharap Istana Garuda IKN tidak hanya menjadi bangunan yang indah secara estetika, tetapi juga memiliki daya tahan dan makna mendalam sebagai simbol nasional.

Selain itu, ia menjelaskan pemilihan representasi Garuda sebagai bentuk bangunan bertujuan untuk menghindari kecemburuan dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki sekitar 1.300 suku.

Terkait bentuk Garuda yang nampak memeluk, Nyoman menjelaskan bahwa hal itu mengandung filosofi untuk melindungi bangsa Indonesia.

Editorial Team