Kompolnas Turun Tangan, Tragedi Muara Kate Jadi Atensi

Balikpapan, IDN Times - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akhirnya memberi atensi terhadap peristiwa berdarah di Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Dua komisioner dan empat staf dari Kompolnas menyambangi Muara Kate, pada Kamis 23 Januari 2025 pukul 12.40 Wita. Rombongan Kompolnas dipimpin Ida Oetari dan Supardi Hamid.
Masing-masing berlatar inspektur jenderal polisi (purn), dan pengajar sekolah tingi ilmu kepolisian. Dalam kesempatan tersebut, rombongan Kompolnas juga didampingi sejumlah aparat kepolisian setempat. Namun, polisi yang hadir tak terlibat dalam investigasi Kompolnas.
1. Sejam lebih gali keterangan dari warga

Kehadiran rombongan Kompolnas dari Jakarta ini mendapat sambutan positif dari para warga, yang dua bulan terakhir mengharapkan keadilan.
"Kami sangat berharap Kompolnas mampu mendorong polisi lebih serius bekerja mengungkap kasus pembunuhan Russel," kata perwakilan warga, Warta Linus.
Pada kunjungannya ke Muara Kate, jajaran Kompolnas melakukan wawancara selam satu jam 40 menit. Wawancara dilakukan terhadap warga penolak hauling dan Anson, korban selamat serangan berdarah Jumat (15/11/2024) lalu.
Setelah wawancara, Kompolnas juga memeriksa TKP pembunuhan, sebelum kembali ke Balikpapan. Kepada Kompolnas, warga menitipkan agar segera menangkap pelaku dan mengungkap dalang pembunuhan Russel. Warga juga meminta Polda Kaltim mengambil alih kasus jika Polres Paser tak kunjung mampu mengungkap.
Tak hanya itu, warga juga meminta lampu hijau untuk menangani kasus ini secara adat Dayak, jika Polda tak kunjung menungkap pelaku pembunuhan. Dia juga meminta agar tak ada kriminalisasi yang diterima warga Muara Kate.
2. Hasil investigasi akan dilaporkan ke presiden

Dirinya juga mendesak pemerintah menindak tegas penggunaan jalan negara untuk aktivitas pengangkutan batu bara, yang selama ini jadi muara konflik di Muara Kate.
"Kompolnas bilang mereka akan melaporkan hasil investigasi ke presiden," kata Linus.
Di sisi lain, Linus juga mengaku lega, Kompolnas memberikan atensi terhadap kasus ini. Apalagi, dalam kunjungannya, Kompolnas juga membawa dua komisioner.
Kompolnas juga berkesempatan mendapat keterangan langsung kesaksian korban selamat, Anson. Ini sekaligus membantah kesan yang selama ini dimunculkan bahwa warga tertutup.
"Kami juga berharap Kompolnas memberikan rekomendasi demosi kepada pimpinan maupun anggota kepolisian, yang dinilai tak bekerja dengan benar," jelas Linus.
Media ini sudah berusaha mengonfirmasi Irjen Pol (Purn) Ida Oetari. Namun belum ada balasan dari yang bersangkutan. Kali terakhir, atau pada 12 Januari lalu, ia hanya sempat membenarkan bahwa jajarannya berencana ke Muara Kate.
3. Kronologis tragedi berdarah di Muara Kate

Sebagai pengingat, tragedi berdarah di Muara Kate terjadi pada Jumat dinihari, 15 November 2024 lalu. Dalam insiden penyerangan oleh orang tidak dikenal ini, dua warga menjadi korban. Russel (60) meninggal dunia akibat luka tusuk di bagian leher, sementara Ansouka alias Anson (55) kritis akibat luka yang sama di bagian leher.
Saat penyerangan terjadi, dua warga ini saat itu sedang tertidur pulas setelah semalam berjaga di posko penolakan hauling batu bara. Dua bulan berlalu, polisi belum mampu menangkap pelaku pembunuhan ini.