Ilustrasi tenaga kerja di sektor hulu migas (Dok. Petronas)
Ia menerangkan, lifting migas Kaltim oleh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) periode Januari-November 2022 telah mencapai 86 persen, dari target APBN Katim 59.654 BOPD. "Yang sudah terealisasikan yaitu 51.306 BOPD," bebernya.
Ia juga menjelaskan, lifting gas KKKS di Kaltim di periode yang sama, telah mencapai 93 persen. Realisasi gas Kaltim mencapai 1.137 MMSCFD, dari target APBN Kaltim yakni 1.226 MMSCFD. Sehingga secara nasional Kalsul menyumbang 42 persen.
"Yang mana minyak Kalsul menyumbang 11 persen dan gas 31 persen,” kata Azhari.
Azhari menyebut, untuk mendukung target pemerintah, yakni 1 juta barrel, pada tahun depan SKK Migas telah menyiapkan sejumlah proyek. Eksplorasi dan eksploitasi akan tetap dilakukan guna menggenjot target. Ia pun menyebutkan, hal ini didukung oleh pengembangan beberapa sumur yang menghasilkan sumber cadangan baru untuk produksi gas.
“Dalam menjaga suplai Kaltim, termasuk LNG Bontang diharapkan umur sumur lebih panjang, sehingga dapat menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) cukup bagi bagi Kaltim. Apalagi dengan kondisi geopolitik Eropa saat ini, mendatangkan nilai positif dan menjadikan harga komoditas migas maupun batu bara kita naik sehingga menguntungkan Kaltim,” jelasnya.