Makan siang dengan menu yang lengkap dan bergizi.
Silvi, seorang orang tua siswa, merasa nyaman dan tenang mengenai jajanan anaknya di SDN Pengambangan 5 Banjarmasin.
Menurutnya, kebijakan sekolah sudah sesuai dengan standar kesehatan. Jajanan di kantin memenuhi kebutuhan gizi, banyak pilihan, dan harganya terjangkau.
"Siswa dilarang membeli jajanan dari pedagang kaki lima, dan mereka juga diwajibkan membawa tumbler dari rumah untuk minuman," katanya.
Silvi menyatakan syukur bahwa jajanan di lingkungan sekolah anaknya diawasi dengan baik. "Sekolah punya aturan bahwa siswa tidak boleh jajan di luar sekolah, jadi kita merasa aman," tambahnya.
Terkait program makan siang gratis (Maksi), Silvi mengaku mendukung dan menunggu pelaksanaannya karena makanan gratis yang dijamin kesehatannya akan sangat bermanfaat.
Program Maksi ini dijadwalkan akan resmi dilaksanakan setelah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada Oktober mendatang. Pemerintah saat ini telah memasukkan program ini ke dalam Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RKP-RAPBN) untuk tahun 2025.
Program makan siang gratis tersebut menargetkan 82,9 juta orang miskin yang terbagi dalam tiga golongan: 74,2 juta anak sekolah, 4,3 juta santri, dan 4,4 juta ibu hamil.