Tim SAR mengevakuasi satu ABK korban tenggelamnya KMP Mukhlisa. (Dok. Kantor SAR Balikpapan)
Berdasarkan pemeriksaan awal, ada sejumlah temuan yang menyiratkan dugaan kelalain dalam insiden tenggelamnya KMP Mukhlisa. Sejumlah temuan tersebut antara lain tidak adanya laporan soal kerusakan pada shaft propeler kapal, yang menyebabkan kebocoran pada kapal. Termasuk soal adanya upaya mengandaskan kapal dengan dibantu KMP Tiga Anugerah. "Mereka (KMP Mukhlisa) tidak melaporkan kepada kami soal kerusakan tersebut," kata dia.
Pihak KSOP Balikpapan mengetahui adanya masalah pada kapal lantaran sedang ada patroli rutin yang dilakukan personel. “Propeler kapal lepas dan tidak ada laporan yang masuk ke kami. Saat itu tim patroli kami sedang melakukan patroli rutin dan menemukan KMP Mukhlisa sedang ‘digendong’ oleh KM Tiga Anugerah untuk dikandaskan,” ujar Heru.
Padahal, kata Heru, setiap kegiatan di atas kapal wajib dilaporkan kepada KSOP. Apalagi, sebelum insiden tersebut juga sedang ada upaya menambal kebocoran dengan mendatangkan penyelam.
"Bahkan ketika ada pengelasan di atas kapal itu juga mesti melapor ke kami," kata dia.