Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga menggelar aksi di Stadion Batakan, Kamis (5/3) siang. (Sumber: Istimewa)

Balikpapan, IDN Times – Stadion Batakan di wilayah Balikpapan Timur telah diresmikan pada akhir 2017 lalu. Namun rupanya, pembangunan stadion tersebut masih menyisakan masalah. Lahan milik warga yang terkena pembangunan stadion belum diganti-rugi oleh pemerintah.

Kamis (5/3) siang, lebih 50 warga Kelurahan Manggar, Balikpapan Timur, mendatangi Stadion Batakan. Mereka menggelar aksi damai dengan membawa sejumlah spanduk yang dibentangkan. Salah satunya bertuliskan, ‘Penguasa Bayar Tanah Kami yang Sudah Kau Bangun Stadion.’

Awalnya, mereka berencana menanam pohon di rumput lapangan stadion. Hal ini dimaksudkan sebagai tanda bahwa dahulunya lapangan tersebut adalah perkebunan, bukan stadion. Namun, rencana tersebut urung dilakukan warga.

“Kami ke sini bawa bibit pisang, mau ditanam di lapangan Stadion Batakan karena itu dulunya kebun,” kata salah seorang warga.

1. Ada 15 ribu meter persegi lahan warga di Stadion Batakan

Warga meminta pemerintah segera mengganti lahan mereka yang dibangun menjadi Stadion Batakan. Sumber: Istimewa

Salah satu warga yang hadir dalam aksi tersebut, Erwin, menjelaskan, ada sekitar 15 ribu meter persegi lahan milik warga di Stadion Batakan. Sepertiga dari jumlah tersebut telah mendapatkan ruislag alias tukar guling atau lahan diganti lahan oleh pemerintah.

Namun, sebagian warga yang telah mendapatkan ruislag ada yang kembali meminta diganti uang. Sebab, gant-rugi ruislag dinilai warga tidak jelas. Dahulunya, kata warga, pemerintah sudah berjanji akan mengganti lahan tersebut dengan uang. Namun hingga kini, janji tersebut belum juga direalisasikan.

“Karena mendapatkan ruislag belum mendapatkan kejelasan status legal standing-nya, karena lahannya bersengketa,” jelasnya.

2. Warga menuntut pemerintah ganti-rugi lahan hingga Mei 2020

Editorial Team

Tonton lebih seru di